Warga Way Kanan Lampung Keluhkan Kondisi Jalan dan Lampu Jalan yang Padam
Radar Lampung Baca Koran--
BLAMBANGAN UMPU – Masyarakat Ibukota Kabupaten Way Kanan, Blambangan Umpu, mengeluhkan kondisi jalan utama yang gelap gulita di malam hari.
Hal ini disebabkan oleh matinya lampu jalan sepanjang jalan utama di wilayah tersebut. Keadaan ini menambah suasana yang semakin mencekam, mengingat Ibukota Way Kanan hingga kini belum memiliki fasilitas hiburan ataupun pasar yang buka hingga malam hari.
Andan, salah seorang warga Blambangan Umpu, menyoroti kurangnya kemajuan yang terlihat di Ibukota Way Kanan meskipun telah memasuki usia 25 tahun.
"Way Kanan resmi menjadi kabupaten pada tahun 1999, bersama dengan Lampung Timur dan Metro. Namun, Ibukota Way Kanan belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pasar hanya ada pasar tradisional, belum ada pasar permanen yang buka hingga malam. Malam hari tetap sepi, apalagi lampu jalan mati begini, tambah gelap saja," ujar Andan, Kamis, 26 Desember 2024.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Lampung Samsudin Paparkan Berbagai Capaian Pembangunan pada Refleksi Akhir Tahun 2024
Ia menambahkan bahwa meskipun warga Blambangan Umpu bangga menjadi bagian dari Ibukota Way Kanan, banyak fasilitas yang belum berkembang, seperti infrastruktur dan sarana publik.
"Selain pembangunan perkantoran Pemkab yang mayoritas pegawainya berasal dari luar Way Kanan, tidak ada yang bisa kami banggakan. Blambangan Umpu tetap sepi dan sunyi di malam hari," tambahnya.
Warga lainnya, Pakde Dimo, juga merasakan keluhan yang sama. Ia menyebutkan bahwa pasca Pilkada, pemerintah seolah tidak lagi memperhatikan kondisi jalan-jalan di Ibukota Way Kanan.
"Jalan-jalan tetap rusak parah, bahkan di lingkungan perkantoran Pemkab. Jalan yang sangat vital untuk masyarakat, seperti dari Kantor Dinas Pendidikan menuju KPU dan Bawaslu, hingga ke Liok Kampung Lembasung, kondisinya sangat buruk. Kenapa tidak diperbaiki? Sepertinya karena Kadis Pekerjaan Umum jarang masuk kantor, jadi tidak tahu kondisi tersebut," ungkap Pakde Dimo.
BACA JUGA:Harga Ayam dan Telur serta Bumbu Dapur di Bandar Lampung Mulai Naik Dekati Tahun Baru
Terkait keluhan matinya lampu jalan, Joni H., Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan dan LLAJ Way Kanan, menyatakan bahwa kerusakan lampu jalan itu di luar kendalinya.
"Kami baru saja melakukan perawatan dan perbaikan, tapi mungkin karena bencana alam, seperti petir, kabelnya putus. Biaya untuk memeriksa setiap tiang saja mencapai Rp 150.000 per tiang, dan anggaran kami sudah habis untuk perbaikan sebelumnya. Jika ada warga yang ingin memperbaiki lampu jalan secara swadaya, alatnya ada, tetapi biayanya tidak ada di kami," jelas Joni.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Way Kanan belum dapat dikonfirmasi terkait kerusakan jalan-jalan di Ibukota. Ketika dikunjungi di kantornya, pihak terkait menginformasikan bahwa beliau tidak ada dan jarang masuk kantor.
BACA JUGA:Kawanan Pencuri Gasak Mobil Sedan di Jagabaya II Kurang Dari Dua Menit