Perkuat Eksistensi KDEKS Lampung!
Foto bersama peserta diskusi akhir tahun KDEKS Lampung.-Foto Prima Imansyah Permana. -
BANDARLAMPUNG - Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Lampung gelar diskusi akhir tahun 2024.
Diskusi akhir tahun KDEKS Lampung ini, berlangsung di Swissball Hotel Lampung, pada Senin 23 Desember 2024 sore.
Direktur Eksekutif KDEKS Lampung, Ardiansyah mengatakan, kesimpulan dari diskusi akhir tahun ini, yakni akan menguatkan eksistensi KDEKS ditahun 2025 mendatang.
Upaya meningkatkan eksistensi KDEKS Lampung, kata Ardiansyah dengan melakukan langkah-langkah konkrit yang akan saling berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
”Kira saling berkoordinasi dengan stakeholder ini, sehingga eksistensi KDEKS akan lebih dikenal, lebih dirasakan terutama hal-hal dalam menunjang ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Ardiansyah.
BACA JUGA:Rela Cari Pinjaman Demi Berangkatkan Anak Ikut Kejurnas Atletik di Bali
Disinggung tentang program kerja 2025, Ardiansyah menyebut akan berkolaborasi dengan stakeholder yang memiliki program-program seperti Bank Indonesia, Kanwil Kemenag Lampung, OJK, dan lainnya. ”Sehingga dengan demikian kita selesaikan bersama-sama didalam upaya kita mengembangkan ekonomi dan perbankan syariah di Provinsi Lampung. Sehingga market sharing keuangan dan ekonomi syariah akan lebih tinggi lagi,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh KDEKS Lampung. ”Ini sebuah sinergi bagaimana elemen-elemen yang ada di Lampung ini dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah,” ujar Junanto Herdiawan.
Junanto Herdiawan menyampaikan, tantangan kedepan ekonomi khususnya Lampung bisa tumbuh. Juga bagaimana ekonomi syariah bisa berperan didalamnya. ”Hari ini dibahas peran masing-masing. Dari Bank Indonesia juga mendukung karena tahun ini kita tuan rumah Festival Ekonomi Syariah Sumatera. Ini salah satu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.
Begitu juga disampaikan, Kepala OJK Lampung, Otto Fitriandy mengatakan, diskusi akhir tahun KDEKS Lampung bermanfaat untuk mensinergikan dan kolaborasi bersama stakeholder. ”Berbicara di Lampung ini bagaimana kita bisa meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi keuangan syariah,” ujar Otto Fitriandy. ”Kedepannya, diharapkan dapat meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah,” sambungnya.
BACA JUGA:Sepakat! Harga Singkong Naik Jadi Rp 1.400/Kg
OJK Lampung sendiri, menurut Otto Fitriandy memiliki program ekosistem pesantren inklusi keuangan syariah. ”Disitu ada keterlibatan berbagai stakeholder mulai dari lembaga jasa keuangan, pemda, santri tenaga pengajar, dan pondok pesantren yang kita harapkan nanti bisa menciptakan ponpes memiliki kemandirian usaha tapi berbasis keuangan syariah,” ucapnya.
Menurutnya, Lampung memiliki potensi sangat besar untuk program tersebut, dimana Lampung memiliki 3 ribu pesantren, 37 ribu tenaga pengajar, dan hampir 450 ribu siswa/i.
”Ini kalau kita hidupkan ekosistem syariah kedepan bisa menjadi masyarakat yang sudah terikat sekali ekonomi syariah. Kita harapkan khusus di Provinsi Lampung ini nanti berbagai program berkaitan ekonomi syariah bisa terlaksana dengan mudah,” ungkapnya. (pip/yud)