Apa Itu Lucid Dream?

-FOTO PEXELS/KETUT SUBIYANTO-

LUCID dream merupakan kondisi yang dapat diartikan mimpi sadar. Kondisi lucid dream terjadi saat seseorang yang sedang bermimpi menyadari bahwa mereka sedang berada dalam dunia imajinasi mereka.
Mereka yang mengalami lucid dream memiliki kesadaran penuh terhadap keadaan mimpi mereka, bahkan mampu mengontrol aksi dan mengubah suasana dalam mimpi.
Umumnya, pengalaman lucid dream akan terjadi selama periode rapid eye movement (REM) dalam siklus tidur. Di mana, aktivitas otak meningkat di korteks prefrontal, sementara sebagian besar otot mengalami kelumpuhan.

Apakah Lucid Dream Berbahaya?
Mengalami lucid dream umumnya dinyatakan aman. Bahkan dapat memberikan manfaat seperti penguatan keterampilan motorik, mengurangi kecemasan, dan peningkatan kreativitas. Meski begitu, terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Beberapa teknik untuk mencapai lucid dream dapat mengakibatkan gangguan pada siklus tidur yang berpotensi memperburuk gejala kondisi kesehatan mental seperti depresi.
Efek samping lain dari gangguan tidur mungkin mencakup disosiasi, di mana batas antara fantasi dan kenyataan menjadi kabur serta mengalami kelumpuhan tidur. Di mana seseorang menyadari, tapi tidak dapat bergerak.
Dilansir dari media Masterclass, Rabu (22/11), beberapa teknik ini dapat dilakukan untuk menginduksi lucid dream:
1. Ciptakan Kebiasaan Tidur yang Baik
Ciptakan suasana tidur yang baik dan nyaman untuk menciptakan konsistensi lucid dream.
Pastikan lingkungan tempat tidur tetap nyaman dengan suhu yang sejuk dan daam kondisi gelap atau cahaya remang-remang. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol menjelang akan tidur.
Menyisihkan perangkat elektronik dari kamar tidur dan hindari paparan layar setidaknya tiga puluh menit sebelum tidur.
Sebaliknya, rutinitas sebelum tidur dapat membantu merilekskan pikiran dan mempersiapkannya untuk tidur yang nyenyak.
Menjaga kebersihan kamar  yang baik juga membantu kita untuk mendapatkan jumlah tidur yang cukup setiap malam dan memasuki ke kondisi REM, suatu faktor kunci untuk mencapai mimpi sadar.
2. Catat atau Ingat Kejadian di dalam Mimpi
Manfaatkan penggunaan jurnal mimpi untuk mencapai lucid dream, dalam hal ini diperlukan tingkat metakognisi atau kesadaran terhadap pikiran sendiri.
Mencatat jurnal mimpi secara konsisten merupakan metode efektif untuk meningkatkan kesadaran diri dan potensialnya untuk meningkatkan frekuensi pengalaman lucid dream.

Letakkan buku catatan dan pena di meja samping tempat tidur dan buat kebiasaan untuk mencatat apa yang diingat dari setiap mimpi setiap kali Anda terbangun.
Melakukan penulisan dengan tangan dapat membantu melatih kesadaran terhadap isi mimpi dan membantu mengatasi mimpi buruk.
3. Kembangkan Sistem Pengujian Realitas
Dengan menerapkan kebiasaan pemeriksaan rutin sepanjang hari, di mana kita secara sadar menyadari bahwa benar-benar sudah bangun.
Tujuannya adalah meningkatkan metakognisi, yaitu kesadaran akan pikiran sendiri serta membiasakan diri untuk membedakan antara kenyataan dan dunia mimpi.
Teknik pengecekan realitas umum melibatkan tindakan seperti memeriksa cermin untuk mengetahui apakah ada ketidakberesan, memastikan jalannya waktu yang normal, dan menekan jari telunjuk ke telapak tangan.
4. Jelajahi Metode Mnemonik untuk Mencapai Lucid Dream
Teknik Induksi Lucid Dream (MILD) berfokus pada memori prospektif, yaitu jenis memori yang melibatkan perencanaan tindakan di masa depan.
Saat memasuki fase tidur, arahkan perhatian pada mimpi yang baru saja dialami. Usahakan mengenali ciri khas mimpi tersebut sesuatu yang terasa tidak nyata dalam skenario mimpi dalam ingatan kita.
Tetapkan niat untuk kembali ke dunia mimpi tersebut dan bayangkan diri kita menyadari keberadaan di dalamnya secara jelas.
Ucapkan mantera seperti, “Ketika saya bermimpi nanti malam, saya akan ingat bahwa saya sedang bermimpi.”
Tujuan dari pendekatan MILD ini adalah untuk kembali ke mimpi yang sama, mengenali aspek yang tidak nyata, dan mengubahnya menjadi pengalaman lucid dream.
 
5. Cobalah Teknik Bangun Kembali ke Tempat Tidur
Untuk mendukung pengalaman lucid dream, pendekatan Wake Back to Bed (WBTB) bertujuan mengecoh otak sadar agar tetap aktif ketika akan kembali masuk ke dalam tahap tidur rapid eye movement (REM).
Aturlah alarm untuk berbunyi lima hingga enam jam setelah tertidur. Setelah terbangun, keluar dari tempat tidur dan lakukan aktivitas yang merangsang pikiran, seperti membaca, menulis, atau bahkan meditasi.
Setelah 20 hingga 60 menit, kembalilah tidur. Jika metode ini berhasil, pikiran sadar Anda akan tetap aktif bahkan saat tubuh kembali ke tahap tidur REM.
Diperlukan kesabaran untuk bisa maasuk ke tahap lucid dream. Seiring dengan peningkatan metakognisi dan kesadaran terhadap mimpi masa lalu, peluang untuk mengalami lucid dream akan terus meningkat. (jpc/ful)
 

Tag
Share