Pemkot Buka Sekolah Lansia Gratis

Radar Lampung Baca Koran--

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota Bandarlampung kini mempunyai sekolah lanjut usia (lansia) yang terletak di wilayah Tanjungkarang Barat (TkB).

Dalam launching sekolah lansia, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menjelaskan jika pembentukan sekolah tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 mendefinisikan lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.

’’Alhamdulillah sekarang sudah dibuka sekolah lansia. Di mana ini dilakukan seiring dengan peningkatan penduduk lansia, kemudian kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan  menurunnya angka kematian," katanya di aula Semergou Pemkot Bandarlampung, Senin (16/12).

BACA JUGA:Penetapan SK Gubernur terkait UMK 2025 Masih Berproses

Bunda Eva –sapaan akrabnya– menerangkan bahwa sekolah lansia dibentuk sebagai salah satu upaya pencegahan gangguan kesehatan ýang akan berdampak pada ketergantungan keluarga.

"Karena tidak banyak lansia memiliki jaminan hari tua, sehingga secara ekonomi banyak lansia yang bergantung kepada keluarga atau anaknya. tantangan berikutnya terkait kesehatan terutama pada negara berkembang dan menengah karena masalah kesehatan pada lansia akan berdampak kepada keluarga dan masyarakat," jelasnya.

Nantinya, kata Bunda Eva, para lansia ýang berumur 60 tahun ke atas dikumpulkan dalam sekolah tersebut, lalu diberikan pengetahuan, keahlian, bahkan hiburan untuk terus memacu kebahagiaan di hari tua.

’’Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, dalam mewujudkan lansia tangguh yang (smart, sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat) melalui 7 dimensi lansia tangguh, yakni dimensi spirtual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi intelektual, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional, dimensi vokasional dan dimensi lingkungan, sehingga lansia bisa mandiri, bahagia dan sejahtera," ungkapnya.

Untuk lokasinya sendiri, wali kota menyebut akan menggunakan lokasi yang sama dengan sekolah disabilitas. Namun supaya tidak terganggu, maka akan dipilih waktu berbeda dalam pelaksanaannya.

"Sebulan empat kali pertemuan, dua kalinya di sekolah dua kalinya bisa hiburan wisata di Bandarlampung seperti melihat kerajinan Tapis, karena Oma opa ini tidak bisa pelajaran normal terlebih kalau dirumah mereka jenuh sekarang ada kegiatan positif. Sekolahannya berdampingan dengan sekolah Disabilitas, diatur waktunya," imbuhnya.

Bunda Eva juga mendaskan jika program sekolah Lansia dibawah naungan Dinas KB tersebut bisa diikuti oleh seluruh lansia ýang ada di 120 Kelurahan yang ada dan gratis.

’’Semua lansia boleh sekolah dan ini gratis, dengan harapan kita semua lansia di Bandarlampung bisa ceria dan bahagia," tandasnya. (mel/c1/yud)

 

Tag
Share