Universitas Terbuka Mulai Sisir Mahasiswa Abadi

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka Prof. Maman Rumanta (tengah) di Tangerang Selatan. --FOTO HILMI/JAWA POS
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) mulai menyisir mahasiswa yang tidak kunjung lulus atau akrab disebut mahasiswa abadi. Khususnya untuk program pascasarjana, baik jenjang magister (S-2) atau doktor (S-3). Idealnya studi S-2 selesai dua tahun dan studi S-3 bisa tamat dalam tempo tiga tahun saja.
Upaya menyisir mahasiswa yang tidak kunjung lulus itu disampaikan Direktur Sekolah Pascasarjana UT Prof. Maman Rumanta. "Pada prinsipnya di kami tidak ada DO (drop out)," katanya di sela First Forum for University Scholars in Interdisciplinary Opportunities and Networking (FUSION), Kamis (5/12).
Prof. Maman Rumanta menegaskan, kuliah magister atau S-2 bisa diselesaikan dalam waktu 2 tahun atau 2,5 tahun saja. Begitupun dengan kuliah doktor atau S-3 dapat selesai dalam waktu 3 tahun. "Jadi, jangan lama-lama (kuliahnya, Red)," tegasnya.
Prof. Maman Rumanta mengatakan, akan menjalankan penanganan khusus kepada mahasiswa abadi atau mahasiswa lewat masa studi itu. Penanganan dilakukan dengan pendekatan yang khusus.
’’Tujuannya mendorong mahasiswa tersebut segera menyelesaikan studi pascasarjana. Mereka diberikan semangat supaya segera menuntaskan studinya. Tidak hanya diam, tidak melakukan upaya apa pun,’’ ungkap Prof. Maman Rumanta.
Prof. Maman Rumanta mengatakan, walaupun di UT tidak ada aturan DO atau drop out, tetap punya sikap tegas. "Mau lanjut diselesaikan atau mundur. Yang mau mundur silakan," katanya.
Prof. Maman Rumanta menegaskan, ke depan kampus UT akan terus mendorong mahasiswanya untuk lulus tepat waktu. Khususnya bagi mahasiswa program pascasarjana. Pasalnya, mereka saat kuliah melalui proses seleksi.
Prof. Maman Rumanta mengatakan, idealnya kuliah itu masuknya mudah dan keluarnya mudah. "Jangan masuknya susah, keluarnya juga susah," katanya lantas tersenyum.