Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Jadi Evaluasi Penyelenggara
Ilustrasi pilkada -FOTO IST -
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Komisioner KPU RI, August Mellaz, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 secara nasional diperkirakan masih di bawah 70%.
Data ini, meskipun belum resmi, menunjukkan angka sementara yang harus menunggu data final dari daerah.
August menjelaskan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan Pemilihan Legislatif atau Pemilihan Presiden.
Namun, ia menegaskan bahwa upaya sosialisasi yang dilakukan KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih tidak berbeda dengan yang dilakukan pada pemilu sebelumnya.
"Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan setelah semua tahapan Pilkada 2024 selesai," kata August, menambahkan bahwa hasil evaluasi tersebut nantinya akan menjadi kontribusi penting bagi pembentukan undang-undang.
BACA JUGA:H. Riyanto - Umi Laila Unggul dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Pilkada Pringsewu 2024
Sementara itu, KPU Kota Bandar Lampung telah menyelesaikan rekapitulasi suara untuk tingkat kecamatan dalam Pilkada 2024.
Ketua KPU Kota Bandar Lampung, Ari Oktara, menginformasikan bahwa partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur tercatat sebesar 52,10%, sedangkan untuk pemilihan Walikota mencapai 52,03%.
Angka ini masih sementara, dan perubahan data yang terjadi diperkirakan tidak akan signifikan.
"Angka partisipasi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pemilihan Presiden pada Februari 2024 yang mencapai sekitar 75%," ujar Ari.
Ia juga menyatakan bahwa penyebab turunnya angka partisipasi pemilih di Kota Bandar Lampung masih belum bisa disimpulkan, karena data baru masuk.
BACA JUGA:7 Fraksi di Komisi III DPR Tolak Usulan Polri di Bawah Kementerian Dalam Negeri
Fenomena rendahnya partisipasi pemilih juga tidak hanya terjadi di Bandar Lampung, tetapi juga di beberapa daerah lain. "Tingkat partisipasi di Jakarta hanya 58%, di Sumatra Utara 55%, dan secara nasional di bawah 70%," tambah Ari.
Meskipun angka partisipasi di Bandar Lampung masih rendah, hal ini menjadi bahan evaluasi untuk Pilkada di masa mendatang, terutama dengan banyaknya pemilih muda yang terdaftar.