Bawaslu Header

RSUDAM Diminta Tekankan Etika dalam Pelayanan

USAI BUKA LOKAKARYA: Pj. Gubernur Lampung Samsudin (kedua dari kanan) bersama Kepala Dinas Kesehatan Edwin Rusli, Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura, dan Ketua Komisi V DPRD Lampung Yanuar Irawan di Swiss-Belhotel Bandarlampung, Kamis (28/11).-FOTO PRIMA IMANSYAH P./RLMG -

BANDARLAMPUNG – Penjabat Gubernur Lampung Samsudin meminta Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) berkomitmen sesegera mungkin menyelesaikan persoalan pelayanannya agar semakin baik. Hal ini diungkapkannya saat diwawancarai wartawan usai membuka Lokakarya Jaring Aspirasi Masyarakat terhadap Pelayanan RSUDAM di Swiss-Belhotel, Kamis (28/11).

Samsudin menegaskan masyarakat harus dilayani sebaik-baiknya. Ia pun menilai jika pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu baik, ramah, beretika, dan lainnya, maka masyarakat akan lebih memahami jika terjadi kendala. Seperti keterbatasan tempat maupun kamar.

’’Sebaliknya jika pelayanan yang diberikan tidak ramah, tidak baik, dan tidak profesional, maka masyarakat belum apa-apa akan mengeluh," ujarnya.

BACA JUGA:Riyanto Bertemu Laras, Pasca Pilkada Pringsewu

Samsudin juga meminta RSUDAM Lampung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengedepankan etika yang baik. ’’Tata cara menerima pasien itu terus diperbaiki dengan kesopanan, dengan keramahan, sehingga psikologi masyarakat yang hadir akan terobati dengan pelayanan yang ramah, cekatan, dan profesional," tandasnya.

Lanjutnya, rumah sakit adalah usaha di bidang jasa pelayanan publik yang berbeda dengan usaha lainnya.  Tugas yang dilaksanakan tentunya tidak mudah. ”Oleh karena itu pentingnya meng-upgrade dan mengoptimalkan segala aspek dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ucapnya. 

Menurutnya salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas pelayanan sebuah rumah sakit adalah peran sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku pelayanan.  Sikap, kemampuan, dan integritas SDM di rumah sakit mempengaruhi keberhasilan menjalin hubungan antara rumah sakit, karyawan, dan pelanggan. "Perkembangan teknologi dan masalah rumah sakit yang semakin komplek menuntut SDM berperan dengan lebih aktif dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan," tuturnya.

Kemudian, masih kata Samsudin, RSUDAM Lampung merupakan rumah sakit Kelas A milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sebagai rujukan tertinggi di Lampung. "Tentu ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Lampung. Mudah-mudahan semua pasien di Lampung berakhir dengan sembuh dan sehat di RSUDAM, tidak perlu mendapatkan rujukan dari Lampung ke Jakarta maupun sebagainya," harapnya.

  Samsudin juga mengatakan jika Provinsi Lampung seharusnya sudah memiliki rumah sakit khusus untuk penyakit tertentu sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih fokus dan profesional kepada masyarakat. "Selain itu, Lampung perlu memiliki rumah sakit kekhususan. Misal rumah sakit khusus jantung atau paru-paru. Ini yang perlu kita dorong bahwa Lampung harus punya rumah sakit khusus untuk melayani masyarakat dengan lebih fokus dan profesional," terangnya.

Pada kesempatan sama, Direktur RSUDAM Lampung dr. Lukman Pura mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan peningkatan layanan yang akan dijadikan sebagai evaluasi terkait dengan komunikasi yang baik.  "Pelayanan ini proses yang tumbuh terus, kita dengan masyarakat yang terus kejar-kejaran. Jadi yang penting adalah komunikasi yang baik dan berikan kesempatan kepada kami untuk terus memenuhi harapan masyarakat sebaik-baiknya," ujarnya.

Terkait  rumah sakit khusus, kata Lukman,  sebenarnya sudah lama menjadi kajian. Dimana saat ini pihaknya juga tengah mengakselerasi pelayanan di Rumah Sakit Bandar Negara Husada (RSBNH) dengan 10 pengampuan. "Sehingga ke depan dengan 10 pengampuan kesehatan ini, sedang kita kaji apakah pelayanan penyakit kronis atau akut,"  ucapnya.

Disampaikannya juga bahwa pelayanan utama pada rumah sakit khusus pada satu  bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan  disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau  kekhususan lainnya. "Rumah sakit khusus ini misal karena pelayanannya lama, penyakit khusus dan membutuhkan pembiayaan besar dan alat besar. Salah satunya homcare-nya lansia, struk lama. Kemudian khususnya seperti paru, bakteri, dan struk ada pelayanan bedah yang lebih tinggi, misal traumatologi tulang dan sebagainya," ungkapnya.

Sementara, Ketua Komisi V DPRD Lampung Yanuar Irawan yang jga hadir pada lokakarya tersebut mengatakan, pemberian pelayanan kepada masyarakat yang baik merupakan tanggung jawab bersama. Ia punmengapresiasi penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2024 RSUDAM Lampung dari Ombudsman yang memperoleh hasil penilaian tertinggi 95,11. Menurutnya nilai tersebut layak diterima RSUDAM.

"Kita lihat kasat mata, faktanya memang begitu. Saya hampir setiap minggu datang ke RSUDAM meliat kondisi pasien. Saya bertanya kondisi dan pelayanannya. Yang saya rasakan begitu (baik, red)," ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan