IKA FKIP Unila Keluarkan Tujuh Maklumat

DISKUSI: IKA FKIP Unila menggelar FGD Perlindungan Guru dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2024 Kafe Satu Kata, Enggal, Bandarlampung, Senin (25/11).-FOTO ABDUL KARIM -
“Pada sisi lain, kita ingin mengetahui mengapa begitu mudahnya melaporkan guru ke kepolisian. Perspektif kita memandang guru itu sudah tidak ada lagi. Ini asal muasalnya orang tua sudah tidak menghargai guru di sekolah sehingga anaknya terkena arus. Timbullah murid melaporkan dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara Dekan FKIP Unila Prof. Sunyono menilai banyak peran guru dalam mencetak anak bangsa yang berkualitas, mulai dari penentu karakter dan moral siswa serta pendorong transformasi sosial dan ekonomi.
BACA JUGA:Pesta Sabu di Bengkel, Dua Warga Tulangbawang Diciduk Polisi
“Ketidakpastian hukum dalam menjalankan tugas walaupun hukum sudah ada, fasilitas kerja kurang dan menjadikan guru tidak enjoy dalam melaksanakan tugas. Perlindungan guru penting untuk menghindari kekuasaan otoritas kita sudah banyak contohnya. Jadi penting perlindungan guru. Paling penting memberikan kenyamanan saat bekerja,” kata Prof. Sunyono.
Menurut Prof. Sunyono, dampak psikologis ada ketakutan dan kecemasan saat mengajar dengan banyaknya berita saat ini. ’’Belum lagi trauma dan kesehatan mental. Peran stakeholder dalam perlindungan guru, kembangkan perlindungan tegas dan jelas. Tidak ambigu dalam UU. Dilibatkan dalam pembuatan aturan dan kebijakan ini penting untuk guru di daerah ketika mereka mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Lakukan Evaluasi secara reguler implementasi UU Perlindungan Guru, apakah sudah benar dilakukan. Penyediaan sumber daya dan pusat konsultasi serta bantuan yang memadai bisa menjadikan guru profesional,” ungkapnya
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang perlindungan guru, kata Prof. Sunyono, penting diberitahukan kepada masyarakat seperti apa proses sesungguhnya karena sentralnya ada pada guru sebagai partisipasi dalam dunia pendidikan.
“Adakan pelatihan APH tentang perlindungan guru. Kemudian membuat audit kecil soal UU Perlindungan Guru, apakah pelaksanaannya sudah benar? Melibatkan masyarakat hingga organisasi guru di dalamnya, termasuk IKA FKIP Unila. Utamanya saat menghadapi mengajari anak Gen Z yang rapuh tidak tahan mental, percaya medsos, dan etika turun karena yang dicontoh di media sosial. Kita sebagai guru harus punya peran sentral dalam membangun anak bangsa, penjaga gerbang yang mampu menangkis pengaruh buruk medsos,” paparnya. (rim/mel)