Polisi Bongkar Sindikat Penjualan Manusia
Dua tersangka berhasil diamankan Polres Lampura karena diduga terlibat kasus TPPO.-FOTO IST -
LAMPURA - Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Lampung Utara (Lampura) berhasil meringkus dua pemuda asal Kotabumi berinisial Am (25) dan FA (23). Keduanya diduga terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kasus ini terungkap setelah petugas menerima informasi mengenai praktik ilegal tersebut pada Rabu (30/10). Tersangka Am berhasil diamankan. Dan tidak lama kemudian, FA juga ditangkap di sebuah kontrakan bersama seorang perempuan yang diduga menjadi korban praktik prostitusi.
Kapolres Lampura AKBP Teddy Rachesna melalui Kasatreskrim AKP Stef Boyoh mengatakan Tekab 308 Polres Lampura sebelumnya mendapatkan informasi terkait tindak pidana perdagangan orang.
’’Dari informasi itu, kami melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil menangkap Am,” ujarnya.
Stef Boyoh menjelaskan, untuk kronologi kejadian ini serta upaya penangkapan yang telah dilakukan pihak kepolisian. FA, yang ditangkap di sebuah kontrakan, mengaku terlibat dalam kegiatan perdagangan orang. “Hasil penyelidikan, FA mengaku telah melanggar UU RI No.21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan UU RI No.12/2022 terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual,” tegasnya.
BACA JUGA:Pencari Nafkah Lampung Barat Makin Banyak ke Luar Negeri
Menurut pengakuan Na (18), seorang perempuan yang menjadi korban, sambung Kasat, NA mengaku telah dijual oleh FA kepada pria hidung belang sebanyak empat kali dalam sebulan terakhir.
Ketika harga telah disepakati, pelanggan datang ke kontrakan untuk bertemu dengan korban, sementara FA mengambil keuntungan dari setiap transaksi. “Setelah selesai, pelaku kembali ke kontrakan dan mengambil uang dari tamu, yang kemudian dibagi antara korban dan pelaku setelah dikurangi biaya kontrakan,” kata Stef Boyoh.
Selain menangkap dua pelaku, Tim Tekab 308 juga mengamankan barang bukti berupa satu unit HP Android dan uang tunai sebesar Rp1.000.000.
“Pengungkapan ini menjadi bagian dari komitmen Polri dalam rangka 100 hari kerja Kabinet Merah Putih di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan fokus memberantas tindak pidana perdagangan orang yang marak terjadi,” tegasnya.
“Kasus ini dalam penyelidikan dan pengembagan lebih lanjut, kita masih mencurigai adanya pelaku dan korban lainnya,” pungkasnya. (ozy/c1/yud)