Dukung Pemuda Berperan dalam Pembangunan Pertanian Organik
Ketua Gamatala Ferdi Ramadon bersama Koordinator Fokushimiti Wilayah II Rendy Karisma Aprizal. -FOTO DOK. GAMATALA -
BANDARLAMPUNG – Pengurus Gabungan Mahasiswa Ilmu Tanah Unila (Gamatala) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) menggelar seminar nasional bertema Peran Pemuda dalam Pertanian Organik untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Minggu (27/10). Seminar digelar di gedung Proteksi Tanaman FP Unila, Jalan. Prof. Soemantri Bojonegoro, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.
Ketua Gamatala Ferdi Rahmadon berharap seminar ini dapat memberikan manfaat bagi organisasi serta memberikan wadah bagi kader untuk meluangkan ide kreatif dan inovatif dalam tridharma perguruan tinggi. “Gamatala ingin mengajak pemuda untuk berperan dalam pembangunan pertanian organik,” katanya.
Seminar nasional, kata Ferdi, menghadirkan dua pemateri. Yakni Rendy Karisma Aprizal (koordinator Fokushimiti Wilayah II) dan Perencana Ahli Madya Bidang Pertanian Bappeda Lampung M. Zaimuddin Akbar, S.P., M.Si.
Dalam seminar, Zaimuddin membahas mengenai peran mahasiswa dalam pembangunan pertanian organik untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan.
BACA JUGA:Penting Gunakan Lapisan Wiremesh
Zaimuddin mengatakan, peran mahasiswa dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam mewujudkan pertanian organik, ada enam poin. ’’Pertama, inovasi dan teknologi.: Pemuda sering kali lebih terbuka terhadap teknologi baru. Mereka dapat mengadopsi dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan, seperti aplikasi pertanian presisi yang dapat meningkatkan efisiensi dan hasil pertanian organic,’’ katanya.
Kedua, kata Zaimuddin, edukasi dan penyuluhan. ’’Pemuda dapat berperan sebagai penyuluh serta mengedukasi petani lain dan masyarakat tentang manfaat pertanian organic. Juga praktik-praktik yang tepat untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman,’’ ujarnya.
Ketiga, kata Zaimuddin, kewirausahaan. ’’Dengan kreativitas dan semangat kewirausahaan, pemuda bisa menciptakan usaha pertanian organik, seperti bisnis sayur organik atau produk olahan. Ini dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal,’’ katanya.
BACA JUGA:SMAN 1 Menggala Bawa Pulang 3 Gelar di Kejuaraan Sumbagsel
Keempat, kata Zaimuddin, advokasi dan kesadaran lingkungan. ’’Pemuda dapat menjadi advokat untuk pertanian berkelanjutan. Mengorganisasi kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian organik dan dampaknya terhadap lingkungan,’’ ungkapnya.
Kelima, kata Zaimuddin, partisipasi dalam komunitas. ’’Bergabung dalam kelompok tani atau komunitas pertanian organik, pemuda dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pertanian berkelanjutan,’’ katanya.
Keenam, kata Zaimuddin, penelitian dan pengembangan. ’’Melalui pendidikan dan penelitian, pemuda dapat mengkaji praktik pertanian organik, menemukan solusi baru untuk masalah yang ada, dan mengembangkan metode pertanian yang lebih baik,’’ ujarnya.
Dengan peran-peran tersebut, kata Zaimuddin, pemuda dapat membantu mempromosikan pertanian organik sebagai bagian dari solusi untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. (rls/c1)