Penting Gunakan Lapisan Wiremesh
KULIAH UMUM: Mahasiswa Teknik Sipil UBL mengikuti kuliah umum Inovasi Perkerasan Lentur Menggunakan Wiremesh.-FOTO DOK. TEKNIK SIPIL UBL -
Untuk Perkerasan Lentur Jalan Aspal
BANDARLAMPUNG - Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung (UBL) selalu mendapatkan berbagai wawasan dan keterampilan untuk peningkatan kualitas diri menunjang ilmu yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan di kampus. Kali ini mendapatkan wawasan mengenai pemahaman inovasi perkerasan lentur menggunakan wiremesh.
Pemahaman inovasi perkerasan lentur menggunakan wiremesh didapatkan dalam materi kuliah umum dari Dr. Ir. Romaynoor Ismy, M.T., I.P.M., ASEAN.Eng.Beliau adalah spesialis dalam bidang transportasi dan bangunan gedung. Beliau juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Almuslim, Bireuen.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UBL Enrico Cantona menyampaikan, kuliah umum yang terselenggara belum lama ini bertujuan bukan hanya semata acara biasa.
"Mahasiswa Prodi Teknik Sipil UBL bisa memahami dan mengenal lebih jauh tentang ilmu ke teknik sipilan yang mulai berkembang seiring era globalisasi guna menjadi generasi penerus yang sigap tentang kemajuan teknologi pembangunan," jelas Enrico.
BACA JUGA:Ustad Saiful Falah: Sejak Kecil, Anak Harus Dididik Dirikan Salat
Kuliah umum Inovasi Perkerasan Lentur Menggunakan Wiremesh ini, kata Enrico, dimoderatori Dosen Teknik Sipil UBL Aditya Mahatidanar Hidayat, Ph.D. ''Peserta kuliah umum mahasiswa Prodi Teknik Sipil UBL semester I sampai semester akhir. Output dari kegiatan ini, kami lebih mengenal teknologi baru untuk perkerasan lentur jalan aspal menggunakan wiremesh. Banyak juga materi lainnya dari beliau tentang bidang transportasi tentunya," ungkapnya.
Sementara Romaynoor menjelaskan materi asphalt mes merupakan lapis wiremesh inovasi perkuatan struktur campuran aspal panas.
Menurut Romaynoor, ada 4 jenis pemodelan penempatan lapisan wiremesh dengan tinggi 60 mm. "Antara lain, campuran aspal panas tanpa lapisan wiremesh (sebagai standar pembanding); campuran aspal panas dengan menggunakan lapisan wiremesh 20 mm permukaan benda uji; campuran aspal panas dengan menggunakan lapisan wiremesh 30 mm permukaan benda uji; dan campuran aspal panas dengan menggunakan lapisan wiremesh 20 mm dasar benda uji," paparnya.
Dari keempat jenis model perancangan, kata Romaynoor, ditemukan bahwa campuran aspal panas dengan lapisan wiremesh ditempatkan 30 mm dari permukaan spesimen adalah model terbaik untuk besaran waktu proses pemulihan kembali ke bentuk semula (recoverable) adalah 34 - 36 detik," ucapnya.
BACA JUGA:Lakuna Diharapkan Jadi Jembatan FK Unila dan Alumni
Karena itu, Romaynoor ingin menekankan kepada mahasiswa Teknik Sipil UBL untuk pentingnya menggunakan lapis wiremesh pada campuran aspal panas sebagai perkuatan. ''Penggunaan lapisan wiremesh pada campuran aspal panas meningkatkan kuat lentur. Jadi mahasiswa harus berinovasi ke depannya seperti saat ini dapat inovasi mengenai perkerasan lentur menggunakan wiremesh," ungkapnya.
Romaynoor memaparkan inovasi teknologi perkuatan struktur aspal panas menggunakan wiremesh yang disebut asphalt mesh. ''Inovasi ini bertujuan memperpanjang usia dan meningkatkan kekuatan struktur jalan raya," katanya.
Romaynoor memaparkan, memanfaatkan penerapan asphalt mesh yang dapat menahan retakan deformasi pada permukaan jalan. ''Lebih cocok diaplikasikan di berbagai kondisi cuaca dan beban lalu lintas yang berat," ujarnya.