Pemkot Bandar Lampung Targetkan Tanam Seribu Pohon dan Biopori Dalam Sebulan untuk Cegah Banjir
Pjs. Wali Kota Bandar Lampung Budhi Darmawan. -Foto Melida/Radar Lampung -
BANDARLAMPUNG - Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Bandar Lampung Budhi Darmawan menyebut pihaknya kini sedang merencanakan pembuatan seribu lubang biopori dan penanaman pohon di sekitar pada pemukiman warga yang sering terjadi banjir di Kota Tapis Berseri, Kamis, 24 Oktober 2024.
"Masalah banjir saat ini bukanlah hal hang mudah untuk diatasi, tapi kita tetap melakukan langkang kongkret dengan mengurangi intensitas banjir di beberapa wilayah diantaranya pembuatan biopori dan penanaman pohon," katanya.
Menurutnya, upaya tersebut memang tidak langsung terasa hasilnya mengingat pohon sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh menjadi kuat dan tahan akan terjangan air.
"Meskipun tidak langsung mengatasi sepenuhnya masalah banjir ini, mudah-mudahan ada dampaknya. Jadi Kita harus mulai bergerak. Penanaman pohon dan pembuatan biopori melalui petugas serta pakai alat berat merupakan salah satu upaya antisipasi," ungkapnya.
Dirinya menargetkan penamana pohon dan biopori tersebut akan selesai dalam waktu satu bulan, hal ini semata-mata mengejar target mitigasi bencana yang sering menghantui.
"Mudah-mudahan satu bulan selesai ya, karena ini fungsinya untuk resapan air agar lebih optimal dan tentunya mengurangi banjir," Tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj. Gubernur Lampung Samsudin bersama Pjs Wali Kota Bandar Lampung Budhi Darmawan melakukan peninjauan pengerukan sedimen sungai dengan riwayat banjir di Kecamatan Rajabasa dan Telukbetung Timur, Rabu, 23 Oktober 2024.
Dua lokasi yang dilakukan pengerukan sedimen tanah ýang menggunakan alat berat yakni Kelurahan Rajabasa Nunyai dan Sungai Sukaraja.
Di sana Pjs memerintahkan langsung Balai Sungai Way Mesuji dan semua OPD yang terlibat untuk berperan dalam membersihkan sungai, memperbaiki tanggul yang tanahnya rusak terkikis air serta mengeruk sungai yang mengalami sedimentasi.
Dalam wawancaranya Pj. Gubernur Lampung Samsudin mengatakan perlu penanganan khusus dan serius dalam penanganan banjir di Kota Tapis Berseri ini.
"Pada hari ini kita melakukan inspeksi dengan pertama mendatangi aliran sungai di Rajabasa Nunyai. Permasalahan di sana banyak Masyarakat yang membangun rumah di atas aliran sungai, kemudian sudah kita sampaikan ke wali kota untuk dijadikan jalan keluar. Kemudian di Nunyai terdapat beberapa cekungan pada arus sungai, dan ini harus ada kelancaran jalan air dan penampungan ketika debit air tinggi," katanya.
Dirinya meminta, Pemkot Bandarlampung melakukan pembebasan lahan guna mewujudkan pembuatan embung supaya air lancar bahkan bisa dibuat untuk lokasi wisata masyarakat.
"Warga juga welcome silahkan dibangun disitu penampungan air, tetapi lingkungan tetap terjaga ini tugas Pemkot Bandarlampung walaupun sungai tidak bisa dilebaekan lagi," ucapnya.
Namun berbeda dengan lokasi di sungai TbT bahwa lokasi dengan riwayat banjir kiriman dari Pesawanran, ýang membutuhkan pendalaman sedimen dengan standar pengaliran sungai.