Bustami Zainudin: Semua Tidak Lepas dari Jasa Guru!
UPACARA HARI GURU NASIONAL: Anggota DPD/MPR RI Dr. Bustami Zainudin, S.Pd., M.H. menjadi inspektur upacara di halaman Madrasah Yayasan Ismaria Alqur’aniyyah, Rajabasa, Bandarlampung, Sabtu (25/11).-FOTO ABDUL KARIM -
BANDARLAMPUNG - Anggota DPD/MPR RI Dr. Bustami Zainudin, S.Pd., M.H. menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Guru Nasional Ke-78 di halaman Madrasah Yayasan Ismaria Alqur’aniyyah, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung. Kegiatan berlangsung Sabtu (25/11) ini diikuti seribuan siswa madrasah ibtidaiah (MI) dan madrasah tsanawiyah (MTs) berikut para dewan guru serta pengurus dan pendiri yaysan madrasah setempat.
Tidak hanya menjadi inspektur upacara dengan amanat yang disampaikannya. Usai upacara, Bustami yang merupakan Wakil Ketua Komite II DPD RI sekaligus Sekretaris Kelompok MPR RI Unsur DPD RI ini juga langsung memberikan ucapan selamat kepada guru-guru serta pengurus dan pendiri yayasan madrasah. Kemudian mengajaknya bergembira dengan bersama-sama menyayikan lagu Selamat Ulang Tahun sembari memotong dan memberikan potongan tumpeng kepada para guru, kepala sekolah, dan pendiri yayasan madrasah.
Dalam amanatnya, Bustami menyampaikan dua sambutan sekaligus. Pertama, sambutan dari Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Selanjutnya sambutan atas nama DPD RI.
Menurut Bustami bahwa Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. ’’Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah persatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan kita. Karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat dan terus maju ke depan dengan Gerakan Serentak Merdeka Belajar. Selamat Hari Guru Nasional dari Bapak Nadiem Makarim!” ucapnya.
Kemudian atas nama DPD RI, lembaga yang diberi kewenangan oleh konstitusi untuk mengubah UUD 1945, kata Bustami, salah satu yang dilakukan guru adalah mengimplementasikan konstitusi kita. ’’Di mana tujuan dibentuknya negara selain melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,’’ ujarnya.
Mencerdaskan kehidupan bangsa, kata Bustami, adalah bagian dari kebutuhan kita. ’’Adalah sejatinya negeri kita ini, hari ini dengan 273 juta rakyat, 17.000 pulau, 1.300 lebih etnis suku dan budaya, 700 lebih bahasanya, dari Nias sampai Pulau Rote, dari Sabang sampai Merauke, kewajiban kita menjaganya. Suatu saat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui pasti akan hilang dan habis. Di mana, kita menggantungkan kehidupan negeri ini? Kita menggantungkan hanya kepada sumber daya manusia,’’ ujarnya.
Di tangan sahabat-sahabat para gurulah, kata Bustami, semua orang yang memimpin negeri ini, semua orang yang menjadi penguasa di negeri ini, dan semua kita di tempat ini karena jasa para guru. ’’Presiden tidak bisa jadi presiden kalau dia tidak SD, SMP, SMA, atau bahkan perguruan tinggi. Itu karena jasa para ibu bapak-guru semua,’’ ungkapnya. (rim/c1/ful)