RKB SDN 16 Krui yang Rusak Ditangani Tahun Ini
Kadisdikbud Pesbar Edwin Kastolani Burtha--FOTO ISTIMEWA
PESBAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat memastikan akan menangani ruang kelas belajar (RKB) SDN 16 Krui, Pekon Kotajawa, Kecamatan Bangkunat, yang mengalami kerusakan tahun ini. Ya, hal itu menyikapi kerusakan RKB SDN 16 Krui yang viral di media sosial (medsos).
Kadisdikbud Pesbar Edwin Kastolani Burtha mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan ke SDN 16 Krui terkait RKB yang bocor saat hujan. ’’Kerusakannya cukup parah. Dalam penanganannya tidak bisa secepatnya dilakukan. Mengingat pelaksanaan anggaran ketika itu sudah berjalan,” katanya.
Penanganannya, kata Edwin, disepakati melalui APBD Perubahan 2024. ’’Dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan penanganan melalui APBD Perubahan 2024. Ditargetkan tahun ini selesai,’’ ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, viral di medsos kegiatan belajar mengajar di SDN 16 Krui. Dalam video berdurasi sekitar 00.19 detik yang beredar luas di medsos itu memperlihatkan seorang guru sedang memberikan materi pembelajaran di papan tulis. Sementara sejumlah siswa terlihat serius mengikuti materi pelajaran oleh guru meski kondisi hujan deras. Sementara di dalam ruang kelas belajar itu terlihat kondisi atap bangunan sudah banyak yang rusak dan bocor hingga guyuran air hujan membasahi ruang kelas.
Meskipun ruang kelas dalam kondisi bocor yang lumayan deras hingga membuat bagian lantai kotor dan berlumpur, sejumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar itu tetap berupaya mengikuti seluruh kegiatan belajar yang diberikan gurunya.
Sementara Kepala SDN 16 Krui Budiyanto membenarkan jika video yang menunjukkan kondisi ruang kelas belajar yang bocor saat kegiatan belajar mengajar itu merupakan di sekolah yang dipimpinnya.
Menurut Budiyanto, jumlah lokal kelas belajar yang rusak di sekolah itu ada tiga lokal. ’’Sedangkan mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah, terutama untuk siswa yang menempati tiga lokal yang rusak itu, masih tetap berjalan sesuai jadwal setiap harinya. Dengan membagi kelas. Artinya, ada yang jam belajar pagi dan ada yang jam belajar siang. Siswa yang menempati gedung yang rusak itu kelas I dan II. Dengan jumlah siswa di lokal 104 orang. Sedangkan untuk jumlah keseluruhan siswa tahun pelajaran 2023/2024 ini berjumlah 317 orang,” ungkapnya. (*)