Warning, Kader Golkar Wajib Tegak Lurus

--

Warning, Kader Golkar Wajib Tegak Lurus

METRO - Seluruh kader Partai Golkar Kota Metro diminta satu komando mematuhi komitmen memenangkan pasangan calon (paslon) kepala daerah yang diusungnya.

Hal tersebut sesuai arahan dari Surat Edaran DPD I Golkar Nomor B-27/DPDGP-I/LPG/VIII/2024, yang menyebutkan tentang instruksi bagi setiap kader Golkar untuk mengikuti keputusan DPP Partai.

Itu dilakukan supaya kader partai tetap solid, tegak lurus memenangkan pasangan calon yang telah diusung di seluruh daerah kabupaten/kota.

Ketua Partai Golkar Kota Metro Subhan mengatakan, setelah terdengar rumor mengenai “Perahu Kosong”, yaitu kondisi di mana Paslon Wahdi-Qomaru telah mendapatkan restu dari parpol pengusung, tetapi tidak dengan para kadernya.

“Ya kalau memang misalkan ada kader yang mendukung paslon yang tidak diusung Partai Golkar, harus ada kriterianya. Sehingga nanti partai bisa memaklumi,” ujarnya.

Subhan melanjutkan, jika alasan dari kader partai tidak mendukung paslon yang diusung partai Golkar, misalkan ada ikatan kuat persaudaraan, dimungkinkan masih bisa ditoleransi oleh partai.

“Kalau ada ikatan kuat keluarga, ya mungkin masih bisa kami toleransi. Kalau tidak ya, artinya kader ini tidak tahu mekanisme berpartai. Kader Golkar pun harus tegak lurus untuk mendukung paslon yang berkoalisi dengan Golkar,” kata dia.

Subhan menuturkan, pihaknya selalu memberikan pembinaan kepada kadernya untuk memperkuat kesolidan para kader, dan juga mempertebal pemahaman kader tentang

Dia memastikan, Partai Golkar Kota Metro selalu melakukan pembinaan, guna memperkuat kesolidan para kadernya, pun mempertebal pemahaman kader tentang sistem partai dalam berpolitik.

“Kader Golkar itu harus tegak lurus untuk mendukung paslon yang diusung partai kami. Partai Golkar Kota Metro juga selalu memberikan pembinaan terkait mentalitas kader. Supaya menjadi lebih kuat, solid dan bisa jadi militan,” pungkasnya.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa partainya akan membentuk kelompok kerja (Pokja) Pilkada untuk memperkuat kader yang telah diusung Golkar.

Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari keputusan-keputusan masa kepemimpinan sebelumnya di bawah Airlangga Hartarto.

“Pokja Pilkada akan bekerja untuk mempercepat dan menyempurnakan strategi yang telah direncanakan oleh kepemimpinan sebelumnya,” jelas Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan