PLN Gandeng PT Utomo Charge+ Indonesia dan ACME Corporation

Penandatanganin MoU yang ditandatangani oleh VP Pengembangan dan Komersialisasi Produk Niaga, Rudiana Nurhadian (kanan) dengan Direktur Utama ACME Corporation, Eddy Tandean (kiri).-Foto Dok. PLN-

BACA JUGA:Oknum Pejabat Lampung Timur Diduga Aniaya Warga Sukadana

Sementara, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan berbagai upaya PLN tersebut terbukti telah berhasil meningkatkan angka pengguna EV di tanah air.

“Adopsi EV secara mengejutkan telah mencapai lebih dari 130.000 unit hingga April 2024. Hal ini menan­dai pertumbuhan yang signifikan, lebih dari 180% jika dibandingkan dengan tahun 2022. Untuk memper­cepat adopsi EV di Indonesia, PLN berfokus pada perluasan infrastruktur EV,” ujar Hartanto.

Hartanto merinci, hingga Agustus tahun 2024 ketersediaan SPKLU sebanyak 2.015 unit. Jumlah ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang menca­pai 2.182 tersebar di seluruh Indonesia.

“Layanan Home Charging juga berhasil kami tingkatkan. Tercatat peningkatannya mencapai 152 kali lipat dibanding tahun 2021 dari 118 pengguna, menjadi 18 ribu pengguna,” jelasnya.

BACA JUGA:Subsidi Pajak DTP 2025 Direncanakan Lebih Rendah

Selain itu, PLN juga telah menginte­grasikan berbagai infrastruktur tersebut ke dalam fitur EV Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile. Dengan begitu, para pengguna EV dapat dengan mudah mengakses keberadaan SPKLU, SPBKLU,  menga­ju­kan pemasangan Home Charging hingga membeli EV. 

Hartanto menambahkan bahwa, digitalisasi ekosistem EV ini merupa­kan hasil dari kemitraan strategis antara PLN dan berbagai produsen EV. Ke depan, PLN berencana untuk terus mengeksplorasi berbagai peluang dalam ekosistem EV guna mendukung target transisi energi pemerintah dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“PLN telah bertekad untuk menjadi garda depan transisi energi dan ekonomi hijau dengan disertai komit­men kuat untuk mencapai NZE,” tandas Hartanto. Kolaborasi PLN dalam penyediaan infrastruktur charging station ini pun didukung oleh Indonesia Battery Corporation (IBC). Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho yang turut menjadi pembi­cara dalam diskusi panel tersebut menyampaikan, PLN sebagai salah satu penyedia infrastruktur utama EV, sangat penting perannya dalam akselerasi ekosistem EV di Indonesia.

BACA JUGA:Fora Inkindo Ajang Cari Solusi Hadapi Tantangan Usaha Konstruksi

“Tentu saja PLN, salah satu penye­dia infrastruktur terbesar, akan sangat penting,” kata Toto. 

Selanjutnya, Toto optimis Indonesia berpeluang untuk menjadi pemain utama dalam industri EV global. Karena kita didukung oleh keterse­diaan bahan baku nikel yang sangat melimpah yang merupakan salah satu bahan utama untuk pembuatan baterai.

“Seperti yang Anda ketahui, sumber daya kita adalah salah satu yang terbesar di dunia dan tidak banyak orang yang tahu ini, tetapi sebenarnya, hampir 50-60% bahan baterai atau baterai kendaraan listrik di dunia, sebenarnya berasal dari Indonesia,” pungkas Toto. (rls/cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan