Pendanaan Campur Atasi Dampak Perubahan Iklim

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan,-Sumber Foto : Instagram Luhut.-

JAKARTA - Aliansi Keuangan Campuran Global atau Global Blended Finance Alliance (GBFA) diyakini akan menghadirkan skema pendanaan inovatif dalam mengatasi dampak perubahan iklim. 

Dalam hal ini GBFA akan berperan dalam menjaring investasi keuangan melalui mekanisme pendanaan dan komitmen dari berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

“Saya yakin Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang digagas Pemerintah Indonesia bersama delapan calon anggota pendiri berperan sebagai alat strategis untuk menjembatani kesenjangan pembiayaan dalam aksi iklim dan mencapai target SDGs,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, Jumat (6/9).

GBFA bisa menjawab kebutuhan nyata untuk bergerak maju dalam implementasi transisi energi, aksi iklim, dan mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

BACA JUGA:Pilkada Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 0,5 Persen

Optimisme itu selaras dengan deklarasi Kerangka Kerja Keuangan Iklim Global untuk memobilisasi keuangan iklim bagi negara-negara berkembang dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 Dubai tahun lalu. 

Sistem keuangan campuran atau blended finance disetujui untuk membuka modal swasta guna meningkatkan tindakan iklim.

“Komitmen ini sejalan dengan inisiatif GBFA dan kami akan membawanya di COP 29 Baku untuk pengembangan lebih lanjut proyek-proyek konkret dan menarik anggota potensial baru,” ucapnya.

Luhut menuturkan bahwa GBFA juga akan mendukung South-South Collaborationuntuk mencapai SDGs dan transisi iklim. 

BACA JUGA:Gaji Pekerja Bakal Dipotong Lagi

Pada 1-3 September lalu, Pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-3 yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, dan menjajaki kerja sama di bidang ketahanan pangan, perdagangan, investasi, dan energi.

GBFA hadir dengan visi untuk menjadi organisasi internasional guna membantu negara-negara berkembang untuk mengembangkan Platform Negara yang di dalamnya ada proyek-proyek pembangunan terkait SDGs dan aksi iklim yang disusun sehingga dapat dibiayai oleh calon investor.

“Kolaborasi dengan knowledge partner yang strategis sangatlah penting akan mendukung dengan merancang program GBFA, membantu mobilisasi dana, dan memajukan kegiatan serta misinya,” tuturnya.(Investor.id/pip)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan