Ini 5 Dampak bagi Kesehatan Jika Kurang Minum Air Putih
Air putih memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.-Foto Pixabay-
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG – Air putih sangat penting bagi tubuh. Kekurangan konsumsi air putih dapat berdampak serius bagi kesehatan.
Untuk diketahui, sebagian besar tubuh kita terdiri dari air. Karena itu, asupan air putih cukup penting untuk menjaga fungsi sistem vital tubuh. Ketika tubuh kekurangan cairan, akan banyak proses penting dalam tubuh yang terganggu.
Air putih merupakan komponen esensial dalam tubuh. Air putih berperan menjaga keseimbangan cairan, mengatur suhu tubuh, mendukung fungsi otak, serta membantu proses pencernaan dan sirkulasi darah.
Saat asupan air tidak mencukupi, risiko dehidrasi meningkat. Kondisi ini dapat memengaruhi kinerja organ-organ penting, seperti ginjal dan jantung.
Kekurangan air putih dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada, seperti hipertensi dan diabetes. Karena itu, penting untuk menjaga hidrasi dengan mengkonsumsi air putih yang cukup setiap hari.
Selain itu, karena air putih tidak mengandung kalori, zat ini juga membantu menjaga berat badan yang sehat, mengurangi risiko penyakit kronis, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut ini lima dampak dari kurang minum air.
1. Risiko sakit kepala
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, mulai dari ringan hingga migrain berat. Meski mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan kekurangan cairan bisa menyebabkan otak menyusut sementara, memberikan tekanan pada lapisan jaringan di sekelilingnya yang peka terhadap rasa sakit.
Penelitian juga menunjukkan minum sekitar dua gelas air dapat mengurangi sakit kepala pada sebagian besar orang dalam waktu 30 menit.
2. Dampak negatif pada kinerja fisik dan mental
Dehidrasi dapat memengaruhi kinerja fisik dan mental. Kehilangan cairan sebanyak 1-2% dari berat tubuh dapat mengurangi kemampuan kognitif dan fisik.
Penelitian dari Chicago State University menunjukkan, kehilangan cairan hingga 2,9% dari berat tubuh dapat mengurangi kekuatan tubuh dan meningkatkan risiko cedera, terutama pada atlet.