RAHMAT MIRZANI

Ekonomi Belum Pasti, UMP Lampung 2024 Hanya Naik 3,16 Persen

BANDARLAMPUNG - Rapat penyusunan upah minimum Provinsi (UMP) Lampung tahun 2024 telah dilakukan Dewan Pengupahan Lampung. Hasilnya ada kenaikan sekitar 3,16 persen dibandingkan UMP Lampung tahun 2023. 

Akademisi Universitas Lampung (Unila) Prof. Marselina yang masuk dalam Dewan Pengupahan Lampung mengatakan pihaknya telah rapat dua kali. ’’Jadi, dewan pengupahan sudah rapat dua kali. Ada dari unsur Apindo, SPSI, akademisi, pemda, BPS, dan lainnya yang diketuai Kepala Disnaker Lampung,” ujarnya kepada Radar Lampung, Minggu (19/11).

’’Alhamdulillah sudah ada hasil. Penghitungan UMP kita pakai PP (Peraturan Pemerintah) 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan,” lanjutnya.

Kata Prof. Marselina, pada penghitungan UMP 2024, di mana UMP tahun 2023 sebesar Rp2.633.284,59 ditambah tingkat inflasi Lampung sebesar 2,27%. Kemudian indeks tertentu (Alpha) 0,2 dikali pertumbuhan ekonomi sebesar 4,45 persen.

’’Total dapat Rp83.211. Sehingga, UMP Lampung 2024 insya Allah di posisi Rp2.716.496,36 atau ada kenaikan sekitar 3,16 persen dari UMP 2023,” ungkapnya.

Dijelaskannya, penetapan nilai Alpha ini tergantung kondisi daerah. Nilainya mulai 0,1 sampai 0,3 dan berapa persen porsi produk domestik regional bruto (PDRB) disumbang dari tenaga kerja. 

’’Akhirnya untuk Alpha, kami bersepakat di dewan pengupahan di 0,2. Artinya, tenaga kerja kita menyumbang 20 persen dari total PDRB kita. Sedangkan 80 persennya ini mulai dari lahan, modal, teknologi, infrastruktur dan lainnya,” ucap dia.

Marselina mengungkapkan alasan Alpha dipilih 0,2 karena kondisi Lampung saat ini terutama ekonomi masih belum pasti. ’’Kita ini masih era namanya TUNA (turbulent, uncertain, novel, ambiguous),” ucapnya.

T dalam TUNA ini, jelasnya, adalah turbulent, di mana kondisi ekonomi bisa naik dan turun. Dicontohkannya ekspor yang terkadang naik dan tiba-tiba langsung jatuh.

’’Kenapa ekonomi kita seperti itu? Karena perang Rusia dan Ukraina belum selesai ditambah Gaza di Palestina saat ini, membuat pasokan minyak tambah kacau,” ungkapnya.

Lalu U dalam TUNA, lanjutnya, adalah uncertain atau tidak pasti. Sehingga belum dapat dipastikan apakah pasar meminta produk ekspor Lampung atau tidak.

N dalam TUNA adalah novel atau terjadi kejutan-kejutan yang tiba-tiba terjadi. Begitu juga A dalam TUNA adalah ambiguous atau masih ambigu.

“Artinya kondisi yang dihadapi dunia, Indonesia, dan Lampung itu masih tidak pasti. Maka kita cuma berani ambil Alpha nya dalam penetapan UMP Lampung tahun 2024 sebesar 0,2,” ungkapnya.

Lanjut Prof. Marselina, hasil rapat dewan pengupahan terkait UMP Lampung tahun 2024 telah dibuat berita acara dan tinggal menunggu penetapan dari Gubernur Lampung. “Kami kemarin sudah rapat bersama dan buat berita acara semua pihak. Tahun ini Apindo dan SPSI mau bersepakat juga tanda tangan. InsyAllah nanti ditetapkan pak gubernur,” tuturnya.

Tag
Share