RAHMAT MIRZANI

Jadi Perhatian Serius, BMKG Petakan Wilayah Indonesia Berpotensi Megathrust

Ilustrasi Gempa Bumi-Pixabay-

JAKARTA, RADAR LAMPUNG - Ancaman gempa bumi megathrust sudah lama menjadi perhatian serius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami gempa bumi, termasuk kekuatan yang diprediksi di setiap provinsi. Pemetaan ini didasarkan pada perkiraan gempa bumi yang berasal dari megathrust dan sumber lainnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa megathrust adalah sumber gempa bumi dari zona subduksi lempeng yang terjadi akibat tumbukan lempeng tektonik pada kedalaman dangkal, kurang dari 50 kilometer.

BACA JUGA:Jutaan di Indonesia Honorer Wajib Tau, Ini Informasi Terbaru Pendaftaran PPPK

"Indonesia memiliki 13 sumber gempa dari zona megathrust, yang membentang dari selatan Pulau Jawa hingga Sumatera," ungkapnya dalam webinar bertema

"Waspada Gempa Megathrust" yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Geofisika ITS pada Selasa, 20 Agustus 2024.

Dari 13 sumber gempa megathrust tersebut, 11 di antaranya sudah melepaskan energi dalam bentuk gempa dengan magnitudo di atas 8. Namun, ada dua sumber yang belum melepaskan energinya, yaitu di wilayah Mentawai–Siberut dan Sunda–Banten.

"Dalam skenario terburuk, Mentawai–Siberut diprediksi dapat menghasilkan gempa dengan magnitudo maksimal 8,9, sedangkan Selat Sunda–Banten diperkirakan mencapai magnitudo 8,7," tambahnya.

BACA JUGA:Bergabung dengan Oxford United, Marselino Ferdinan Masih Tak Percaya Bisa Tampil di Liga Championship Inggris

Untuk upaya mitigasi terhadap gempa bumi megathrust, BMKG telah memetakan seluruh provinsi di Indonesia yang berisiko mengalami guncangan kuat.

Peta ini dimaksudkan untuk mendukung mitigasi melalui penataan ruang yang lebih baik. "Misalnya, tata ruang dapat digunakan untuk menentukan area yang memerlukan bangunan tahan gempa," jelas Dwikorita.

Ia juga menyoroti pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang dekat dengan zona megathrust.

Bandara ini dirancang untuk mampu menahan gempa berkekuatan hingga magnitudo 8,7, sekaligus mengantisipasi kemungkinan tsunami. "Desain bandara ini dibuat untuk mitigasi gempa dan tsunami," katanya.

Di sisi lain, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa Badan Geologi telah menyusun peta kawasan rawan bencana gempa bumi (KRBG) dan peta kawasan rawan bencana tsunami (KRBT).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan