Imbas Boikot Produk Israel, Minimarket Gencar Diskon

BANDARLAMPUNG – Dampak boikot masyarakat terhadap produk-produk yang disebut terafiliasi dengan Israel kian terlihat. Terutama pada minimarket-minimarket seperti di Bandarlampung yang kini menggencarkan diskon diduga untuk menangkalnya.

Itu berdasarkan pantauan kembali Radar Lampung, Jumat (17/11). Seperti minimarket di Jalan Jenderal Sudirman, Enggal, Bandarlampung, produk-produk dimaksud yang dipajang di gerainya kini dilabeli diskon lain dari biasanya.

Begitu pula dengan minimarket yang ada di Jalan Z.A. Pagar Alam, Bandarlampung. Selain itu memberlakukan bonus untuk setiap pembelian minimal Rp50 ribu dapat satu produk yang disebut-sebut terafiliasi dengan Israel tersebut.

Tak berbeda dengan minimarket di Jalan Sultan Haji, Bandarlampung. Terlihat banyak produk dikemas dengan promo beli dua gratis satu.

Salah satu pengunjung, Iis (35), menyebut sengaja menghindari produk-produk tersebut meski telah ditawarkan oleh kasir. ’’Sempet ditawarin, tetapi saya enggak mau aja. Anggep aja ini bentuk kontribusi kecil saya untuk saudara di Palestina," terangnya.

Begitu juga Karim (47), pembeli lainnya, saat membeli satu botol air mineral La Minerale dan akan membayarnya di kasir, sang kasir menawarinya, ’’Aqua saja Pak, beli dua cukup bayar satu botol saja,” tawarnya. Namun, Karim tak menghiraukannya dan tetap membeli sebotol air La Minerale. 

Sementara, Taufik (45), pembeli lain yang juga dijumpai di minimarket tersebut, mengaku kini lebih hati-hati dalam memilih produk untuk dikonsumsi. ’’Lebih milih produk lokal aja sih sekarang. Biarin aja ada promo, tetapi kita tetap enggak beli biarpun harganya murah," tandasnya.

Sebelumnya, perwakilan organisasi massa (ormas) Islam di Lampung sekaligus Koordinator Aksi Bela Palestina Yasir memberikan dukungan penuh terhadap ritel atau supermarket untuk mematuhi fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tidak menjual produk-produk terafiliasi dengan Israel. Seperti halnya telah dilakukan supermarket  di wilayah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, yang dengan tegas tidak lagi menjual produk-produk terafiliasi Israel tersebut.

’’Kita melihat itu memang hal yang harus dilakukan. Itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam sekaligus rakyat Indonesia karena kita harus menjunjung tinggi nilai kemerdekaan, dan penjajahan harus dihapuskan. Sebab, kejadian saat ini di Palestina adalah genosida (pembantaian besar-besaran untuk memusnahkan warga Palestina), bukan peperangan. Dan, Israel mendapatkan sumber bantuan dari produk-produknya yang dijual di antaranya di Indonesia," kata Yasir, Kamis (16/11).

Menurut dia, sudah seharusnya masyarakat memboikot produk-produknya untuk membangkrutkan zionis Israel agar tidak bisa lagi membeli senjata untuk membunuh warga Palestina. ’’Kalau kita membeli produk-produk itu artinya kita ikut mendukung pembunuhan saudara-saudara kita di Palestina. Dan, kami sangat setuju dengan tindakan supermarket itu (di Kepulauan Riau, Red)," ujarnya.

Yasir juga sempat membocorkan akan melakukan aksi lanjutan masyarakat Lampung seperti belum lama ini digelar di Tugu Adipura. Yaitu dengan menyosialisasikan produk-produk yang terang-terangan mendukung Israel.

’’Kami selain telah menyerukan boikot produk Israel, juga dalam waktu dekat  melakukan aksi menyosialisasikan produk-produk yang terang-terangan terafiliasi Israel melalui seribu banner dan akan kita sebarkan ke tempat-tempat umum. Termasuk pasar,  masjid, bahkan mal yang saat ini dananya masih digalang," ungkapnya.

Dia juga berharap apa yang dilakukan supermarket di Riau dapat diikuti supermarket yang ada di Lampung. ’’Meskipun kita tahu bahwa mereka (pihak penjual produk terafiliasi Israel, Red) juga pasti melakukan berbagai cara mulai dari bonus sampai diskon besar tidak seperti biasanya. Harapan kita ya gerai atau supermarket di Lampung juga melakukan hal yang sama seperti di Riau," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi pemboikotan produk-produk Amerika Serikat yang terafiliasi dengan Israel tampaknya bukan omong kosong belaka. Ya, beberapa media sosial pun memviralkan supermarket yang dengan sengaja menempel tulisan ’’tidak dijual’’ pada setiap produk yang disebut-sebut terafiliasi dengan Israel, di antaranya Unilever dan Nestle.

Tag
Share