RSJ Provinsi Lampung Tak Jaring ODGJ di Jalanan
RSJ: Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung miliki tiga program prioritas.--FOTO RNN
Miliki Tiga Program Prioritas
BANDARLAMPUNG – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung miliki tiga program prioritas. Di mana, RSJ Provinsi Lampung adalah rumah sakit kelas B khusus menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang dimiliki Pemprov Lampung.
Humas RSJ Provinsi Lampung David mengatakan bahwa RSJ Lampung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan Kesehatan. ’’Khususnya usaha pelayanan kesehatan jiwa dan pelayanan spesialistik penunjang medik lainnya. Juga melaksanakan pelayanan rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,’’ katanya.
David mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tiga program prioritas. Pertama, layanan rehabilitasi Napza. Layanan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba dalam program ini terdapat dua jenis perawatan, yaitu rawat inap dan rawat jalan.
Untuk kapasitas tempat tidur napza rawat inap memiliki daya tampung 15 kamar tidur,’’ ujarnya.
Kedua, kata David, pelayanan anak dan remaja. ’’RSJ memiliki pskiater khusus spesial anak. Di mana hanya terdapat 1 pskiater di Provinsi Lampung. Pelayanan ini bisa digunakan untuk anak-anak yang mengalami kecanduan gadget game online dan bullying. Untuk kapasitas rawat inap anak dan remaja ada 9 ruangan,’’ paparnya.
Ketiga, kata David, aplikasi Rojana. ’’Aplikasi yang digunakan untuk membangun dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan, kesehatan rohani, dan bebas narkoba hanya menggunakan telepon pintar,’’ ungkapnya.
Total pasien yang sedang dirawat di RSJ Provinsi Lampung hingga Mei 2024, kata David, mencapai 122 orang.
Terkait ODGJ di jalanan, David mengatakan bahwa RSJ Provinsi Lampung tidak ada kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota karena sifat dari rumah sakit yang hanya melakukan pelayanan dan bukan penjaringan ODGJ.
’’Pemerintahan daerah yang ingin menjaring ODGJ harus bekerja sama dengan Dissos. Kemudian rumah sakit yang melakukan pelayanan perawatan terhadap pasien,’’ tegas David. (rnn)