Solar Langka di Waykanan, SPBU Dipenuhi Antrean Truk

BLAMBANGANUMPU - Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 24.345.21 di Bumiratu, Waykanan, dipenuhi antrean truk, pikap, bus, dan kendaraan angkutan barang lainnya yang hendak mengisi solar. 

Antrean di SPBU Bumiratu ini mengular sampai jalan raya hingga menyebabkan arus lalu lintas terganggu. Antrean tersebut banyak dikeluhkan sopir angkutan dan pengendara yang lewat. Mereka meminta agar bahan bakar solar diperlancar supaya mereka bisa bekerja normal.

Andre, salah seorang sopir, mengatakan antrean sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Dia rencananya hendak menuju Bandarlampung. “Iya sekarang susah nyari solar,” kata Andre.

Berbeda dengan pengendaralainnya yang tidak mengantre, Riki seorang pengendara mobil pribadi sangat mengesalkan antrian ini yang bikin macet dari dua arah, Kemacetan diperparah oleh kendaraan besar ikut mengantre solar, badan jalan habis tertutup oleh mobil - mobil tersebut sehingga mengganggu pengendara lainnya. Pengendara terkadang harus turun ke bahu jalan yang, mirisnya tidak ada upaya pengaturan oleh pengelola SPBU dan polisi, “Seharusnya pihak SPBU ini bisa mengaturnya, tetapi mereka seakan cuek saja dengan kemacetan ini,” ungkapnya dengan nada sedikit kesal. 

Saat di konfirmasi awak media, karyawan SPBU tersebut selaku operator menjawab dengan santai bahwasanya mereka tidak tahu-menahu tentang kemacetan tersebut dasarnya mereka hanya pekerja. “Maaf mas kami tidak tahu masalah kemacetan di depan, kami hanya bekerja sebagai operator untuk lebih jelasnya tanya pengawas kami aja,”ucapnya. Di sisi lain saat awak media hendak menemui pengawas SPBU tersebut ternyata tidak ada di tempat.

Kemudian awak media menemui admin SPBU, Rinaldi. Namun ia tidak bisa menjelaskan mengapa setiap hari terjadi penumpukan kendaraan yang mengantre solar, dan saat ditanya mengapa tidak ada pihak SPBU yang mengatur kendaraan supaya tidak terjadi kemacetan ia pun tak mampu menjelaskannya kepada awak media.

Saat ditanya adakah aturan kendaraan apa saja yang boleh membeli BBM solar yang disubsidi, Rinaldi mengatakan tidak ada aturan sebab dalam pengisian setiap pengendara ditentukan oleh kuota dan kendaraan siapa saja diperbolehkan. (sah/c1/nca) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan