RAHMAT MIRZANI

Inflasi Lampung Tertinggi Kedua di Sumatera

-ilustrasi edwin/rlmg-

Berikutnya, ketersediaan pasokan mulai dari penyaluran beras SPHP oleh Perum BULOG di Provinsi Lampung. Sampai dengan tanggal 29 Juli 2024, sudah sebanyak 22.738 ton (75 persen) dari target satu tahun sebanyak 30.000 ton disalurkan. Sedangkan untuk bantuan pangan telah disalurkan sebanyak 49.293 ton (99,02 persen).

Penyerapan gabah/beras dalam negeri oleh BULOG dari petani lokal; penyediaan sarana dan prasarana pertanian (pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan) dan bantuan pupuk; pengelolaan serta rehabilitasi alokasi air irigasi.

BACA JUGA:Kadisdik Dukung Study Tour Kepsek, Janjikan Segera Terlaksana

Penerbitan Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 23 Tahun 2024 tanggal 19 Februari 2024, Tentang Pengawasan dan Pengendalian Distribusi Gabah dalam Rangka Pengendalian Inflasi di Provinsi Lampung.

TPID Provinsi Lampung melalui Tim Penggerak PKK melaksanakan gerakan tanam cabai di Agropark; juga Tim Satgas dan Monitoring BBM, LPG bersubsidi Provinsi Lampung melakukan monitoring di SPBU, agen dan pangkalan di Zona I dan II.

Langkah lain, kelancaran distribusi terkait infrastruktur jalan. Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan perbaikan dan pemeliharaan ruas jalan yang diharapkan dapat menekan biaya distribusi.

Melakukan pengawasan bersama satgas pangan terkait kelancaran distribusi pangan dari tingkat distributor sampai ke pengecer.

BACA JUGA:Qudrotul Ikhwan Mundur, Sekkab Ferli Yuledi Dilantik Jadi Pj. Bupati Tuba

Dan terakhir, komunikasi yang efektif mulai dari secara rutin mengikuti rakor inflasi yang dilaksanakan secara virtual oleh Kemendagri RI yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Rapat Teknis TPID Lampung sampai komunikasi efektif melalui Posko Inflasi Digital Provinsi Lampung.

Menerbitkan Surat Pj. Gubernur Lampung tentang Penanganan Pupuk Bersubsidi yang ditujukan kepada Wali Kota Bandar Lampung, Bupati Lampung Timur, Pesawaran dan Waykanan, Surat Extra Effort Pengendalian Inflasi ditujukan ke Bupati Lampung Timur dan Mesuji.

Rinva melanjutkan upaya-upaya yang akan dilakukan ke depan adalah mengintensifkan operasi pasar/pasar murah bersubsidi/gelar pangan murah.

Serta melakukan pengawasan ketersediaan, penyaluran dan realisasi pupuk bersubsidi; melakukan optimalisasi peran bendungan dan pompanisasi.

’’Lalu kami juga mendorong pemanfaatan alsintan oleh petani; pengembangan kawasan komoditi cabai dan bawang merah; melaksanakan pasar lelang komoditas; juga meningkatkan komunikasi dengan pusat, TPID kabupaten/kota dan instansi terkait untuk sinergi pengendalian inflasi,” tandasnya. (pip/c1/fik)

Tag
Share