RAHMAT MIRZANI

Jangan Dibuang, Ampas Kopi Ternyata Bisa Dijadikan Pupuk Organik Tanaman Anda

TUMBUH SUBUR: Kresnawati menyemprotkan pupuk organik cair yang terbuat dari ampas bubuk kopi. -FOTO DOK KRESTNAWATI -

MULAI saat ini anda jangan membuang ampas kopi. Ampas kopi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh Kresnawati Imansari. Tanaman hias dan sayurnya jadi lebih bernutrisi dan terhindar dari hama.

Sejak hobi berkebun pada 2022, Kresnawati Imansari menjadi lebih bijak dalam mengolah sampah. Kresnawati baru menyadari bila sampah organik seperti kulit bawang, sisa sayuran, hingga ampas kopi bisa digunakan untuk kebutuhan kebunnya. ’’Kebetulan saya dan suami pencinta kopi. Tiap pagi bikin kopi hitam. Dari sana saya terpikirkan untuk memanfaatkan ampasnya sebagai pupuk organik,’’ kata Kresnawati.

Ampas kopi bagus untuk tanaman hias, sayur, dan buah. Kandungan nitrogen, fosfor, dan magnesiumnya bisa memberikan nutrisi yang sangat baik untuk tanaman. Ampas kopi juga disenangi cacing tanah sehingga dapat membantu menggemburkan tanah.

Aroma kopi yang memiliki ciri khas bisa digunakan untuk membantu mengusir hama dan bau. Penelitian juga menunjukkan ampas kopi dan pupuk cair organik kopi memiliki sifat antimikroba. ’’Saya biasanya menggunakan pupuk ampas kopi untuk tanaman hias dan tanaman sayur agar hama serangga dan siput tidak mendekat,’’ kata sarjana pertanian Universitas Brawijaya Malang itu.

BACA JUGA:Media Tanam dengan Kayu Semakin Mempercantik Tanaman

Kresnawati mengolah ampas kopi menjadi dua macam pupuk. Yakni, padat dan cair. Untuk membuat pupuk ampas kopi padat, cukup mencampurkan dua gelas ampas kopi dan satu liter air. Langakh berikutnya yakni saring menggunakan saringan tipis dan jemur agar kadar gulanya berkurang. ’’Karena kopi yang masih mengandung gula dapat mengundang semut pada tanaman. Setelah kering, bisa langsung ditaburkan ke tanaman,’’ lanjutnya.

Pembuatan pupuk organik cair dari ampas kopi pun mirip. Setelah disaring, tidak perlu dikeringkan. Namun, dimasukkan ke botol. Tambahkan satu tutup botol pupuk organik cair (POC) untuk membantu fermentasi. Diamkan selama sepekan sebelum digunakan. ’’Caranya, satu tutup botol POC kopi ditambah 1 liter air disiramkan langsung atau disemprotkan ke bagian batang dan daun,’’ beber Kresnawati.

Penggunaan pupuk disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman. Agar tepat guna, perhatikan frekuensi pemupukannya. ’’Ampas kopi, karena pupuk alami, jadi relatif aman digunakan dua kali dalam sepekan. Semua jenis kopi yang memiliki ampas bisa digunakan, kopi saset tidak bisa,’’ sambungnya.

Kebun belakang rumah Kresnawati tumbuh subur dan sehat berkat pupuk organik ampas kopi salah satunya. Di pekarangan seluas 200 meter persegi itu, dia menanam berbagai tanaman yang dibutuhkan sehari-hari seperti bawang daun, tomat, cabai rawit, seledri, bayam, dan kangkung.

Saat ini kebunnya memasuki proses tanam seusai panen. Menyisakan bawang daun, seledri, markisa, dan jeruk kunci. Kresnawati berencana menata ulang kebunnya dengan metode permakultur. (jpc/nca)

Tag
Share