RAHMAT MIRZANI

Jika Tren Kotak Kosong Terjadi, KPU Fokus Tingkatkan Partisipasi Pemilih

Ketua KPU Lampung Erwan Bustami memberi penjelasan mengenai fenomena kotak kosong. -FOTO JENI/RLMG -

BANDARLAMPUNG – Tren fenomena calon tunggal melawan kotak kosong terus mengalami peningkatan. Tren peningkatan ini juga terjadi di Provinsi Lampung. 

Tak hanya di pilgub, sejumlah pilkada kabupaten/kota juga berpotensi hanya diikuti calon tunggal yang akan melawan kotak kosong. 

Fenomena ini tak lepas dari sikap politik sejumlah partai yang memberi dukungan hanya kepada satu calon dengan potensi kemenangan terbesar.

Tren ini secara tidak langsung menunjukkan mekanisme rekrutmen dan kaderisasi tidak berjalan di internal partai. Sehingga tidak ada calon-calon alternatif yang akan dimajukan pada kontestasi lima tahunan tersebut. 

BACA JUGA:Korsleting Listrik, Rumah di Karang Maritim Panjang Terbakar, Seluruh Isi Rumah Ludes

Di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) misalnya. Pasangan petahana Parosil Mabsus-Mad Hasnurin telah memastikan diri sebagai calon tunggal. 

Pasangan ini telah mengantongi dukungan dari PDI Perjuangan, PKB, PAN, PKS, NasDem, dan Demokrat. Praktis tersisa Partai Golkar (4 kursi) dan Gerindra (2 kursi) yang belum menentukan dukungannya. Namun, koalisi dua partai ini tetap tidak mencukupi untuk menjadi sebuah perahu utuh karena di bawah syarat minimal 7 kursi.

Kemudian Pilkada Lampung Timur (Lamtim) juga berpeluang besar memiliki calon tunggal. Bakal calon bupati Ella Siti Nuryamah sudah mendapat dukungan dari sejumlah partai meski belum ada pendamping. Partai itu adalah NasDem, PKB, PKS, dan Gerindra. Artinya Ela sudah mengantongi 30 dari total 50 kursi di DPRD Lamtim.

Tersisa hanya PDI Perjuangan (8 kursi), Golkar (8 kursi), dan PAN. Dukungan partai ini yang dikejar oleh petahana M. Dawam Rahardjo. Pasalnya, hingga kini Dawam belum mendapat dukungan resmi dari satu partai pun.

BACA JUGA:Jambret Apes Kalah Lawan Korban, Langsung Diringkus Polisi

Kondisi serupa juga terjadi di Pilkada Pesawaran. Nanda Indira dan pasangannya Antonius Muhammad Ali telah mengunci dukungan PDI Perjuangan, Gerindra, NasDem, PAN, PKB, dan PKS. Sementara PPP (3 kursi), Demokrat (3 kursi), dan Golkar (4 kursi) belum mengambil keputusan. Artinya, pasangan Nanda-Ali hanya perlu mengunci satu partai untuk memupus harapan bakal calon lagi yang hendak maju pada pilkada. 

Selanjutnya Pilkada Metro. Petahana Wahdi Siradjudin baru mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan dan NasDem. Namun sejauh ini belum ada kandidat lainnya yang muncul untuk melawan dominasi petahana ini.

Lalu Pilkada Lampung Tengah. Petahana Musa Ahmad telah mendapatkan dukungan dari Golkar, NasDem, Gerindra, dan PKS. Musa akan menggandeng Ahsan As’ad Said. Saat ini masih tersisa PDI Perjuangan, PAN, Demokrat, dan PKB yang belum memberikan arah dukungannya.

Di sisi lain, pada Pilkada Bandarlampung, petahana Eva Dwiana-Deddy Amarullah telah mengamankan dukungan dari Partai NasDem, Golkar, PKS, dan Demokrat. Dua partai lain yaitu PKB dan PAN juga cenderung mendukung karena sudah mengeluarkan surat tugas untuk pasangan ini.

Tag
Share