RAHMAT MIRZANI

Puskesmas Gunung Labuhan Lakukan Fogging Cegah DBD di Kampung Gunung Sari

FOGGING: Puskesmas Gunung Labuhan melakukan fogging di Kampung Gunung Sari untuk mencegah penyebaran DBD.-FOTO IST -

BLAMBANGANUMPU - Menanggapi laporan warganya yang positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), Puskesmas Gunung Labuhan bergerak cepat melakukan berbagai upaya pencegahan agar hal ini tidak meluas ke warga lain maupun ke dusun dan kampung lain. 

Upaya yang dilakukan meliputi fogging setelah memastikan hasil penelitian epidemiologi dan membagikan abate kepada warga di sekitar lokasi kasus positif DBD ditemukan.

“Hari ini kami baru melakukan fogging fokus di Dusun I Kampung Gunung Sari, Kecamatan Gunung Labuhan. Hal ini kami lakukan setelah mendapatkan informasi dari Rumah Sakit Haji Kamino Baradatu bahwa ada seorang warga Kampung Gunung Sari yang positif DBD. Setelah melakukan penelitian epidemiologi, kami mendapati banyak jentik nyamuk, sehingga kemungkinan besar DBD ini akan menyebar jika dibiarkan. Untuk itu, kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan fogging. Fogging ini langsung dilakukan oleh Dinas Kesehatan Way Kanan,” ujar Zulkarnaen, Kepala UPT Puskesmas Gunung Labuhan.

Menurut Zulkarnaen, selain fogging dan penelitian epidemiologi, pihaknya juga sudah membagikan abate serta meningkatkan intensitas penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya membiasakan hidup sehat serta menerapkan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) serta membersihkan lingkungan. “Jika bukan masyarakat yang melakukannya, siapa lagi yang akan memetik hasilnya,” terang Zulkarnaen.

Zulkarnaen juga menjelaskan bahwa dari 21 kampung di Kecamatan Gunung Labuhan, baru Kampung Gunung Sari yang diketahui ada seorang warganya yang positif DBD, dan dua orang lainnya dinyatakan suspek. Sementara itu, 20 kampung lainnya belum terkonfirmasi.

“Kami berdoa semoga kampung-kampung lain tidak ada lagi yang terjangkit. Namun, melihat kondisi ini, letak Kampung Gunung Sari yang jauh dari jalan lintas tetapi sudah ada warganya yang positif DBD, saya khawatir kampung lain yang bersinggungan langsung dengan daerah lain karena dekat dengan jalan lintas Sumatera juga mungkin sudah ada yang terjangkit tapi belum terdeteksi. 

Untuk itu, guna mencegah semakin meluasnya penyakit ini, kami menghimbau jika ada warga yang dinyatakan positif segera informasikan pada kami agar dapat diberikan tindakan cepat sebagai pencegahan,” imbuh Zulkarnaen.

Terpisah, Hi. Romli S.Pd, Wakil Ketua DPRD Way Kanan yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Gunung Labuhan, membenarkan pernyataan Zulkarnaen. Menurutnya, jika warga ingin terhindar dari DBD, yang paling utama adalah membiasakan hidup sehat. 

Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan DBD berkembang biak di tempat yang bersih, bukan di tempat air yang kumuh. Oleh karena itu, warga harus membiasakan menutup dan menguras bak mandi serta mengubur kaleng dan sejenisnya yang dapat menjadi tempat genangan air.

“Nyamuk biasa berkembang biak di tempat kumuh, tetapi nyamuk ini berkembang biak di tempat yang bersih seperti bak mandi. Jadi, kita harus rajin menguras bak mandi dan menutupnya jika masih ada air saat selesai mandi,” tegas Anggota Fraksi PKB DPRD Way Kanan tersebut. (sah/abd)

 

Tag
Share