Bawaslu Header

Jorji Tembus 16 Besar Olimpiade, Tunggal Putra Tanpa Wakil Sejak 32 Tahun

TEMBUS 16 BESAR: Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung saat menghadapi Tereza Svabikova. -Foto Badminton Photo/PBSI-

Gregoria mengaku, libur bertanding dua hari juga membuat dia merasa kurang on fire.

Hal itu juga harus diantisipasi, karena jeda antara fase grup dengan 16 Besar juga dua hari.

"Kalau boleh jujur, secara permainan aku nyaman, tapi secara mental dan tegang itu belum. Masih menyesuaikan," jelas Gregoria.

Babak 16 besar Olimpiade Paris akan berlangsung pada hari ini, 1 Agustus 2024 malam di Porte de la Chapelle Arena, Paris.

Jorji sudah ditunggu oleh bintang Korea Kim Ga Eun, yang menjadi juara Grup H. Mulai dari titik ini, Gregoria harus hati-hati. Karena kalah berarti pulang.

Gregoria punya modal yang mengesankan melawan Kim Ga Eun. Dia selalu menang atas pemain peringkat 17 dunia itu dalam 8 pertemuan.

Dengan catatan, dua pertemuan terakhir terjadi dengan rubber game.

"Saya mencoba tidak mau terlalu terbebani dengan memikirkan banyak hal. Saya tidak mau anggap saya pernah menang lawan dia. Saya anggap 0-0 lagi, tapi saya mau menang. Saya akan mempersiapkan semuanya. Fisik, teknik, dan mental," janji Gregoria.

Dengan hasil tersebut, Gregoria menyamai capaiannya di Olimpiade Tokyo 2020. Dalam penampilan Olimpiade perdananya itu, Gregoria melangkah mulus dari fase grup. Tapi ia kandas di 16 besar oleh Ratchanok Intanon. 

Sementara dari sektor tunggal putra, Indonesia tidak sama sekali menyisakan wakil, tanpa sisa.

Anthony Sinisuka Ginting menyusul Jonatan Christie yang berkemas meninggalkan Olimpiade Paris 2024. Jangankan medali. Fase penyisihan grup pun tak mampu ia lalui. 

“Kecewa dan kesal dengan hasil ini. Saya sudah berusaha tapi itu tidak cukup. Lawan memang tampil lebih baik,” kata Ginting kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

Indonesia pun mencetak sejarah baru. Untuk pertama kalinya sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, tidak ada tunggal putra yang berlaga di babak 16 besar atau fase gugur.

Ginting yang menjadi salah satu harapan meraih medali juga tidak bisa memenuhi target. Ia kalah dari Toma Junior Popov 19-21, 21-17, 15-21 pada Rabu, 31 Juli 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Paris. 

Ginting juga mendapat tekanan besar dari pendukung tuan rumah. Seperti halnya lawannya saat bermain di Istora Senayan. Dukungan penonton itu diakui Ginting membuat lawannya jauh lebih nekat dan menekan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan