BANDARLAMPUNG - Poltekkes Kemenkes Tanjung karang, melalui tim Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang gelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), oleh Tim dosen Zainal Muslim, SKM,. M. Kes., Dan Prof. Dr. Sri indra Trigunarso, SKM,. M. Kes, Tim dosen tersebut telah melakukan kegiatan penyuluhan untuk Penguatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang berpotensi menyebabkan penyakit DBD, bersumber dari lingkungan tempat tinggal yang kurang bersih, adanya genangan air di selokan, bak mandi yang jarang dibersihkan dan beberapa sumur bekas yang tidak terpakai yang berlokasi di salah satu rumah warga. Kegiatan berlangsung di Aula kantor kelurahan Nunyai, kecamatan Rajabasa, jumat (14/6).
BACA JUGA:Pemkab Lamsel Masih Sangat Tergantung, 84,49 Persen Pendapatan dari Transfer Pusat
Kegiatan tersebut dilaksanakan dikelurahan nunyai Rajabasa dikarenakan masih minimnya pengetahuan terhadap perkembangan jentik nyamuk, yang berpotensi untuk dijadikan objek penyuluhan dikarenakan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dan tim penggerak PKK yang masih rendah, belum memiliki komunitas kelompok pendukung berantas jentik (pokja) jumantik, serta Pendampingan terhadap upaya berantas jentik oleh tenaga sanitarian belum optimal.
BACA JUGA:Dua Remaja Diringkus Polisi Usai Nekat Hisap Sabu di Dekat Kantor Polsek Gadingrejo
Ketua PKM Tim Dosen Poltekkes Tanka Zainal Muslim, SKM,. M. Kes. Mengatakan kegiatan PKM tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan serta tim penggerak PKK terkait dengan pemahaman penyebab, penanggulangan, dan pencegahan berkembang biaknya jentik nyamuk. ”harapannya Kecamatan Raja Basa, Kota Bandar Lampung, dapat menjadi contoh daerah yang bebas dari jentik nyamuk, menjadi model percontohan di tingkat lokal. Selain itu, kegiatan juga mencakup pendampingan terhadap kader Jumantik kesehatan oleh tenaga sanitarian dari Puskesmas Raja Basa, Kota Bandar Lampung” terangnya.
BACA JUGA:Paripurna, DPRD Lampung Barat Langsung Garap RAPBD Perubahan 2024
Kegiatan PKM tersebut telah dilaksanakan dengan berbagai capaian, mulai dari Peningkatan pengetahuan kader jumantik tentang Jentik nyamuk aedes, yang sekarang sudah terdapat 22 orang Kader yang sudah mampu mempraktekkan keterampilan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan dapat melakukan pengamatan spasial terhadap kejadian DBD, selanjutnya telah diciptakan kelompok Jumantik sehingga terdapat satu rumah satu Jumantik aktif, serta telah melakukan pendampingan sanitarian yang menciptakan 7 (tujuh) kelompok jumantik yang telah didampingi oleh sanitarian, sehingga tercapai Penurunan 80 % pada Rumah yang tedapat jentik nyamuk aedes di Kelurahan Tanjung raya.
BACA JUGA:Diprediksi Hilang 36 Tahun Lagi, Bahasa Lampung Menolak Punah
Implementasi dari kegiatan penguatan kader jumantik ini akan berlanjut setiap bulan yang terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan posyandu dan situasional untuk pendampingan rumah bagi jumantik di setiap rumah sehingga didapat satu rumah satu jumantik kedepannya, yang intinya Pemberian pelatihan pada kader untuk penguatan kader Jumantik bertujuan mewujudkan Kecamatan Raja Basa Kota Bandar Lampung, sebagai daerah bebas jentik nyamuk Aedes, harapannya bisa menjadi model percontohan tingkat lokal serta meningkatkan pemahaman kader terkait pencegahan penyakit DBD, sehingga dapat menjadi salah satu upaya dalam menurunkan angka kejadian penyakit DBD. Pembentukan kader sebagai sumber daya tenaga di masa mendatang diharapkan memiliki pengetahuan tentang Jumantik dan upaya pembebasan jentik. Sehingga perlu mendapat edukasi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menjadi agen pencegah penyakit DBD yang dapat menularkan pengetahuannya kepada masyarakat. (why)