PESAWARAN – Polres Pesawaran terus memproses dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum calon anggota legislatif (caleg) terpilih dapil 3 Pesawaran dari Partai Gerindra, Eko Saputra (ES), terhadap Muslim, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran. ES memenuhi panggilan Polres Pesawaran, Senin (22/7).
Kasatreskrim Polres Pesawaran Iptu Devrat Aolia Arfan menyatakan ES telah memenuhi panggilan. ’’Undangan dihadiri. Hasilnya memang ada peristiwa yang dilaporkan,’’ katanya via WhatsApp.
Ditanya apakah sudah ada penetapan tersangka, Devrat menyatakan masih perlu penyelidikan dan pendalaman.
’’Karena sewaktu pelapor laporan ke kami, mungkin masih belum stabil. Jadi pelapor belum detail dalam laporannya. Jadi kami perlu lidik dan dalami. Sekarang masih dalam proses. Apabila sudah ada penetapan status, pasti diinfokan,’’ ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, caleg terpilih Dapil 3 Pesawaran dari Partai Gerindra, Pesawaran, Eko Saputra (ES), dilaporkan ke Polres Pesawaran. ES dilaporkan Muslim, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran dengan bukti Laporan Polisi nomor Laporan, LP/ B/ 124/ VII/ 2024/ SPKT/ Polres Pesawaran/ Polda Lampung, 4 Juli 2024.
Muslim mengatakan bahwa laporan terhadap ES tetap berlanjut. "Tetep lanjut, Mas. Siapa yang nggak malu dipukul di tengah keramaian," katanya via telepon.
Pemicu pemukulan, kata Muslim, gegara mik wireless sound system yang suaranya kerap ngadat. ''Gegara mik wireless. Di lokasi acara adat di Desa Kotaagung, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, sekitar pukul 10.39 WIB," ujarnya.
Ditanya apakah pasca kejadian dari terlapor atau keluarga ada yang datang minta maaf, Muslim menyatakan nggak ada. "Nggak ada. Nelpon pun tidak. Biarlah tetap berlanjut buat pelajaran. Jangan mentang-mentang saya orang susah," ungkapnya.
Ditanya apakah mengenal ES, Muslim menyatakan tidak mengenalnya. ''Nggak. Ketemu pas acara. Dia (ES, Red) panitia. Mungkin juga saudara yang punya hajat. Saya tahunya caleg terpilih pas laporan," ungkapnya.
Sebagai operator sound system, Muslim menyatakan sudah menjelaskan bahwa posisi mic terlalu jauh sehingga sinyal sering terputus. ''Mungkin karena tidak terima mik yang sering hilang sinyal itu, ES marah dan langsung memukul saya hingga empat kali di atas dan di bawah panggung. Sempat ada yang melerai," katanya.
Justru pelaku kemudian marah dan mendorong korban hingga terjatuh, lalu pelaku memukul wajah korban dua kali diatas panggung, hingga di bawah panggung. ’’Saya sarankan ganti mic kabel malah marah dan mendorong saya hingga terjatuh. Kemudian pelaku meninju wajah saya, dua kali di atas panggung dan dua kali di bawah panggung,” kata Muslim. (sya)