BANDARLAMPUNG – Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), ada ribuan orang di Bandarlampung terdaftar sebagai siswa Paket C. Hal ini dibenarkan Kasi PTK PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung M. Ikhwan Hakim, M.Pd.
Ikhwan Hakim mengatakan, secara Dapodik memang ada 360 orang terdaftar sebagai siswa Paket A, 555 orang terdaftar sebagai siswa Paket B, dan 1.106 orang terdaftar sebagai siswa Paket C. "Mereka terdaftar secara Dapodik, tidak semua ikut ujian keseteraan," katanya.
Dalam ujian kesetaraan dan telah diumumkan kelulusan sekitar awal Juni 2024, kata Ikhwan Hakim, dari 360 orang terdaftar sebagai siswa Paket A hanya 326 orang yang mengikuti ikut ujian kesetaraan. ’’Kemudian 555 orang terdaftar sebagai siswa Paket B hanya 480 orang yang mengikuti ujian keseteraan. Lalu 1.106 orang terdaftar sebagai siswa Paket C hanya 871 orang yang mengikuti ujian kesetaraan. Bagi yang lulus ujian kesetaraan mendapatkan sertifikat dan bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan studi," katanya.
BACA JUGA:Pascasarjana UIN RIL Gelar Konferensi Internasional
Ikhwan Hakim menyampaikan bahwa Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA.
Ikhwan Hakim menginformasikan banyak masyarakat mengikuti ujian Paket A, Paket B, dan Paket C dikarenakan beberapa faktor. ’’Ada yang karena faktor ekonomi tidak ada biaya sekolah sehingga akhirnya lebih mengutamakan bekerja daripada menempuh pendidikan," ujarnya.
Masyarakat yang ikut Paket A, Paket B, maupun Paket C, kata Ikhwan Hakim, tidak dibatasi usia. ’’Siapa pun berhak mendapatkan pendidikan. Bahkan banyak artis maupun atlet juga lebih memilih mengikuti ujian kesetaraan dibandingkan sekolah formal karena kesibukan beraktivitas. Contohnya, Andika Mahesa mengikuti Paket C di PKBM Mutiara. Kalau artis ibu kota, salah satunya Youtuber Atta Halilintar. Atta Halilintar lulus ujian Paket C," ucapnya.
BACA JUGA:Pertriwulan Dua, Pemkot Klaim PAD Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya
Banyak orang yang terdaftar Dapodik tidak mengikuti ujian kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C, kata Ikhwan Hakim, karena kesibukan bekerja atau faktor lainnya. "Makanya untuk ujian kesetaraan ini diadakan Sabtu dan Minggu. Ini dikarenakan masih kesibukan bekerja atau faktor lainnya,"katanya.
Ikhwan Hakim menginformasikan bagi masyarakat yang ingin mengikuti pembelajaran kesetaraan dan berencana menempuh pendidikan selanjutnya dapat mencari informasi di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Bandarlampung. ’’Pelaksanaan kesetaraan (Paket A, Paket B, maupun Paket C) belajar selama 6 bulan di PKBM dan mengikuti ujian kesetaraan,’’ ujarnya.
Ikhwan Hakim memaparkan, ada 32 PKBM dan SKB di Bandarlampung yang menyelenggarakan pembelajaran penyetaraan. ’’Yakni PKBM Nurul Ma'ruf; PKBM Al-Khairiyah; PKBM Putri Anyelir; PKBM Bina Karya Mandiri; PKBM Sukadadi; PKBM Kenanga; PKBM Indah Kusuma Bangsa 1; PKBM Harapan Bangsa 1; PKBM Bukit Kemiling Permai; PKBM Mutiara; PKBM Surya Kencana; PKBM Kinship; PKBM Al Jauhar; PKBM Kofana Mandiri; PKBM Media Adaptive; PKBM Melati; PKBM Dewi Sartika; PKBM Karang Gemilang; dan SKB Bandarlampung,’’ katanya.
Kemudian, kata Ikhwan Hakim, PKBM Nusa Indah; PKBM Mata Hati; PKBM Patria; PKBM Zhafira; PKBM Anak Bangsa; PKBM Mekar Sari Lampung; PKBM Abu Bakar Ash-Shiddiq; PKBM Madinah; PKBM Embun; PKBM Jaya Kesuma; PKBM Gema Tapis Berseri; PKBM K.H. Asyikin; dan PKBM Maulin Zeda. ’’Untuk di Bandarlampung, 32 PKBM maupun SKB ini sebagai penyelenggara Paket A, Paket B, maupun Paket C," ungkapnya. (*l)