Starlink Beroperasi di Indonesia

Selasa 25 Jun 2024 - 02:08 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

ISR sendiri dikatakan sudah sesuai ketentuan regulasi, durasi penggunaan lebih pendek dibandingkan IPFR. Jika IPFR dapat diberikan maksimal 10 tahun, ISR hanya dapat diberikan maksimal 5 tahun. Khusus untuk satelit asing, juga terikat dengan siklus evaluasi tahunan terhadap hak labuh yang telah diterbitkan.

Berbeda dengan BHP ISR, termasuk untuk satelit yang perhitungannya menggunakan formula sebagaimana telah diatur dalam regulasi PP Nomor 43 Tahun 2023, menurut Dirjen Ismail, BHP IPFR Seluler, khususnya pada tahun-tahun awal  izin, pada umumnya ditetapkan sebagai hasil dari mekanisme lelang frekuensi dimana terjadi kompetisi harga diantara para calon pemegang izin.

Untuk mengklarifikasi pemberitaan mengenai kemungkinan Starlink dapat memberikan layanan langsung ke handset atau telepon pelanggan seluler di Indonesia, Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo menekankan bahwa layanan direct to cell tidak serta merta dapat diberikan kepada Starlink saat ini.

"Mengingat belum ada regulasi yang mengatur penyelenggaraannya dan berpotensi interferensi dengan frekuensi jaringan seluler yang eksklusif digunakan oleh para operator seluler," tandasnya.

Sebagai informasi, Starlink sendiri menggelar layanannya di Indonesia dengan harga termurah Rp750 ribu per bulan untuk layanan dengan kecepatan di Indonesia hingga 159 Mbps. Sementara harga perangkat kerasnya yakni Rp5,9 juta. (jpc)

Kategori :