“Ya ampun, Wendy!” kata Shinta setengah berteriak.
“Ada apa, Wen?” tanya Shinta.
“Gak apa apa. Kebetulan tadi aku mau ke rumahmu,” jawab Wendy.
“Eh, ngapain emang? Bawa tas segala ke rumahku?” tanya Shinta terheran-heran.
“Kita kan ada tugas kelompok. Bu Vany baru saja memberitahukan melalui grup WA. Kamu belum baca, ya?” jawab Wendy.
“Iya, aku belum baca. Tadi pulang sekolah, aku langsung ke sini. Ya sudah, yuk kita ke rumahku!” kata Shinta sambil bangkit dari duduknya.
Sesampai di rumah, “Shin, kok kok tumben kamu mainnya sebentar?” kata mama Shinta.
“Iya, Ma. Shinta baru saja diberi tahu oleh Wendy kalau kami ada tugas dari Bu Vany. Kami mau kerja kelompok, Ma,” kata Shinta.
“Oh, itu Wendy? Mengapa tidak disuruh masuk, Shin?” tanya mama.
Tanpa berpikir panjang, Shinta pun mempersilakan Wendy masuk. Shinta meminta izin kepada mamanya untuk belajar di kamar agar lebih fokus dan nyaman.
“Aku baru tau kita ada kerja kelompok. Tumben sekali Bu Vany memberitahunya mendadak,” kata Shinta kepada Wendy.
Wendy hanya menunduk, “Hmm, maaf aku bohong, Shin. Sebenarnya kita gak ada tugas kelompok, tapi kita ada latihan mandiri untuk persiapan olimpiade IPS,” jawab Wendy.
“Oalah, ya sudah, tidak apa-apa. Ini kan sama saja kita tetap harus belajar bersama,” ucap Shinta sambil tersenyum manis.
Siang itu mereka belajar dengan semangat hingga sore hari. Menjelang Magrib, Wendy berpamitan untuk pulang.
****
Saat sedang belajar IPS, tiba tiba Bu Zia guru kelas mereka datang menghampiri Wendy dan Shinta.