BACA JUGA:SDIT Baitul Insan Buka Peluang 4 Posisi Guru
*****
Bel pelajaran kedua sudah berbunyi. Shinta dan Wendy cepat-cepat membersihkan meja dan bersiap belajar kembali. Siang ini mereka belajar Matematika. Ketika sedang asyik belajar, tiba-tiba kepala sekolah masuk.
“Assalamualaikum, selamat siang, anak-anak!” kepala sekolah memberikan salam. Kepala sekolah masuk kelas bersama dengan dua anak perempuan seusia Shinta dan Wendy.
“Ayo, perkenalkan diri kalian!” bisik kepala sekolah kepada kedua anak perempuan itu.
“Hai, teman-teman, perkenalkan nama saya Lisa. Saya pindahan dari Bandung. Saya senang bertemu kalian,” kata Lisa memperkenalkan dirinya.
“Hai, semuanya. Assalamualaikum. Namaku Yuna. Aku pindahan dari Tangerang,” sambung Yuna.
“Baik, kalian boleh duduk sekarang. Di belakang Shinta dan Wendy ada bangku kosong. Silakan kalian pilih mau duduk di sebelah mana!” ucap pak kepala sekolah.
“Terima kasih, Pak!” jawab Bu Neli, guru Matematika.
“Sama sama, Bu! Saya permisi, ya,” ucap kepala sekolah.
“Kita lanjutkan perkenalannya nanti, ya! Lisa, Yuna, duduklah!” kata Bu Neli.
“Baik, Bu, terima kasih,” jawab Lisa dan Yuna serentak.
“Maaf, Bu, Lisa izin ke toilet, ya, Bu!” kata Lisa malu-malu.
“Oh, ya, silakan, Lisa!” kata Bu Neli.
“Tapi, maaf, Bu, Lisa tidak tau di mana toiletnya.”
“Oh, baik sebentar, ya, Lisa” jawab Bu Neli “Shinta, bisa tolong Ibu sebentar?” pinta Bu Neli.