Bahasa Puisi Daniya Rahman Zharif

Jumat 10 Nov 2023 - 22:49 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Rizky Panchanov

Oleh: Agus Riyadi

Analis Kata dan Istilah,  Kantor Bahasa Provinsi Lampung

  PUISI adalah bahasa ungkapan perasaan dan imajinasi seorang yang dituliskan dengan kata-kata indah dan mempunyai makna yang berisi deskripsi tentang suatu benda atau peristiwa, ajakan, pujian, atau sindiran agar pembaca larut dalam suasana pikiran si penulis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ada beragam jenis puisi yang tercatat, seperti puisi baru, puisi bebas, puisi berpola, puisi dramatik, puisi esai, puisi lama, dan puisi mbeling. Puisi yang ditulis oleh Daniya Rahman Zharif, siswa SMP IT Al-Qutwah, Kabupaten Lampung Tengah, termasuk jenis puisi bebas dan puisi dramatik.

Puisi yang dibuat oleh Daniya Rahman Zharif dengan judul “Perpisahan”,”Ibu”, “Permaisuriku”, “Cinta”, dan “Perjalanan Manusia” adalah puisi yang menggambarkan kehidupan manusia. Kelima puisi-puisi tersebut mengajak kita bertualang ke dalam pengalaman-pengalaman hidup.

 

 

Apabila kita perhatikan, dalam puisi yang ditulis oleh Daniya Rahman Zharif banyak ditemukan majas metafora. Majas metafora dalam puisi merupakan pemakaian kata atau kelompok kata yang bukan dengan arti sebenarnya. Majas metafora dibentuk berdasarkan persamaan atau perbandingan. Kata-kata yang mengandung majas metafora menunjukkan perbandingan secara tidak langsung antara suatu benda dan benda atau antara orang dan benda. Salah satu contoh metafora terdapat dalam puisi “Perpisahan” pada paragraf pertama bait keempat, yaitu pada frasa membolak-balikan hati. Frasa tersebut memiliki makna yang merujuk pada sifat Allah yang memiliki kekuasaan untuk mengubah atau menggerakkan hati seseorang sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Jadi frasa tersebut bukan berarti secara harafiah menunjukkan hati yang dibalik ke kanan dan ke kiri, tetapi rasa pada hati yang diubah, seperti yang awalnya tidak suka menjadi suka.   Contoh selanjutnya ada pada paragraf kedua bait pertama yang berbunyi membuat hati kosong. Frasa hati kosong pada bait tersebut bukan berarti organ hati yang tidak memiliki darah, kelenjar, serta penyusun organ lainnya, tetapi memiliki makna hati yang terasa hampa karena perpisahan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

 

Pengekspresian diri pada puisi “Ibu” yang menggunakan majas metafora seperti paragraf kedua bait pertama, /tanganmu tlah merawat kami/, makna ungkapan tanganmu tlah merawat kami adalah perjuangan dan kasih sayang seorang ibu dalam mengasuh anak, ketiga bait pertama yang berbunyi belaianmu tlah membangun jiwa kami., Kata jiwa pada kutipan tersebut adalah hal yang sifatnya tidak konkret seperti rumah dan gedung. Oleh karena itu, secara harafiah, jiwa tidak dapat dibangun. Namun, pada kutipan tersebut digambarkan bahwa jiwa dapat dibangun atau dikuatkan atau dibesarkan oleh belaian seorang ibu. Jiwa diibaratkan seperti sebuah bangunan yang sifatnya konkret.

 

Puisi ketiga berjudul “Permaisuriku”. Puisi ini berisi ungkapan kerinduan dan pengaharapan kepada seseorang. Penggunaan diksi puisi “Permasuriku” paragraf pertama bait ke satu, /angin bertiup tak sesuai harapan/, makna ini tentu tidak semua keinginan, angan-angan, cita-cita, dan harapan selalu terwujudkan. Puisi “Cinta” mengungkapkan rasa rindu, suka, sayang, duka, bahkan amarah. Dengan kata lain, cinta memberikan suasana hati tertentu bagi yang mengalaminya. Pengalaman memiliki emosi yang beragam inilah yang ingin ditampilkan oleh penyair.

 

Berbeda dengan empat puisi lainnya, puisi berjudul “Permaisuriku”, merupakan ungkapan perasaan seseorang. Hal itu terlihat dari setiap paragraf mengandung makna ungkapan perasaan cinta, kerinduan, dan rasa sayang kepada seseorang. Seperti remaja pada umumnya yang sedang merasakan beragam emosi, penyair ingin mencoba memperlihatkan perasaan yang sedang teraduk-aduk karena kerinduan akan seseorang.

 

Judul puisi yang kelima adalah “Perjalanan Manusia”. Dalam puisi ini kita dapat menemukan majas hiperbola. Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara melebih-lebihkan suatu objek, bahkan dengan perumpamaan yang tidak masuk akal,.contoh kalimat puisi ini pada paragraf pertama bait kesatu, /manusia tercipta dari segumpal darah/, makna ini menjelaskan perumpamaan proses terjadinya penciptaan manusia, selanjutnya kalimat paragraf dua bait ketiga, /sesuai takaran batin dalam religi/, makna ini menjelaskan sesuatu ukuran tempat “takaran” yang digunakan untuk benda cair, tetapi kata “takaran”   bisa juga digunakan sebagai kata perumpamaan pada perasaan seseorang, kemudian kalimat pada pragraf lima bait pertama, /usia mulai senja/, kalimat ini bermakna perumpamaan usia sesorang seperti peristiwa terjadinya pergantian hari, terdapat juga kalimat paragraf lima bait kedua, /rambut mulai memutih bak runtuhan bunga jambu/ makna perumpamaan dari kalimat tersebut menceritakan kondisi proses penuaan seseorang sama seperti rutuhan buah jambu, dan kalimat yang terakhir pada paragraf enam bait kesatu, /kulit mulai kering dan keriput/, makna dari kalimat tersebut mengambarkan perumpamaan kondisi kulit “kering”, sama seperti kondisi keringnya sugai atau tanah, tetapi diksi kulit keriput merupakan makna kondisi yang sebenarnya, bahwa manusia yang berkulit keriput menandakan seorang sudah menua.

 

Secara keseluruhan puisi yang ditulis oleh Daniya Rahman Zharif banyak menggunakan diksi dengan bentuk majas metafora dan majas hiperbola. Dua majas tersebut memang lazim digunkan oleh seorang penyair karena majas-majas tersebut membuat bahasa puisi menjadi lebih menarik. Majas tersebut digunakan oleh penyair agar pembaca dapat menikmati keindahan kata-kata dalam setiap bait puisi yang mempunyai keunikan makna.

 

Puisi-puisi yang ditulis oleh Daniya Rahman Zharif telah mampu mengekspresikan pengalaman-pengalaman hidup melalui suasana dan nuansa puisi yang ia bangun. Meskipun demikian, penyair janganlah merasa cukup dan membatasi diri dalam berkarya. Seorang penyair yang baik akan terus mengasah keterampilannya dengan memperbanyak referensi dan melatih kemampuannya. Untuk Daniya Rahman Zharifterus, tingkatkan kreativitas dalam membuat puisi, tetap semangat, dan terus berkarya. (*)

 

 

PENGIRIMAN KARYA

Siswa SMP/MTS dan SMA/SMK/MA dapat mengirimkan karya melalui posel sastramiliksiswa.kbpl@gmail.com dengan melampirkan biodata singkat (nama, asal sekolah, kelas, nomor telepon (WA), alamat posel, dan nomor rekening bank aktif). Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Unit Layanan Terpadu Kantor Bahasa Provinsi Lampung (WA: 085171020192).

Kategori :

Terkait

Jumat 26 Apr 2024 - 21:26 WIB

Skenario Tuhan

Jumat 10 Nov 2023 - 22:49 WIB

Bahasa Puisi Daniya Rahman Zharif

Jumat 10 Nov 2023 - 22:44 WIB

Perpisahan

Jumat 27 Oct 2023 - 22:23 WIB

Secangkir Tertuai Takdir