Sementara itu, Ketua Pelaksana Seminar Dwiki Ramadan menyampaikan, seminar dilaksanakan karena TB merupakan masalah yang urgent di Indonesia. "Karena yang saya tahu dari beberapa sumber bahwa beberapa tahun ini Indonesia termasuk negara tiga besar di dunia dalam kasus TBC," kata Dwiki.
Sayangnya, banyak masyarakat belum mengetahui hal tersebut. Termasuk di level mahasiswa. “Sehingga tujuan kami menyelenggarakan seminar ini karena kami pikir kampus ini adalah lingkungan yang strategis untuk memberikan informasi tersebut. Sebagai agent of change, masalah ini tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, masalah TB terdiri dari 40 persen tanggung jawab medis, selebihnya 60 persen non medis. Seperti tanggung jawab sosial, lingkungan dan lainnya.
"Jadi ini merupakan tanggung jawab multi stakeholder. Semua pihak termasuk mahasiswa mendukung program tersebut. Informasi TB masih minim bahkan di lingkungan kampus. Kita berharap ini sebagai motivasi agar lebih peduli akan gerakan pencegahan TBC," tutupnya. (*)