JAKARTA- Dimulai 1 Juni 2024, harga eceran tertinggi (HET) beras akan mengalami kenaikan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penetapan HET baru itu untuk mempertimbangkan kondisi petani sekaligus konsumen.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, setelah panen raya, harga beras tetap harus dijaga stabilitasnya.
Jangan sampai harga jatuh, hingga berakhir merugikan petani. Karena itu, rencananya ada HET beras baru setelah masa berlaku HET beras relaksasi berakhir pada 31 Mei nanti.
BACA JUGA:HET Beras SPHP Naik Jadi Rp12.500 per Kg
”Sekarang harga sudah kembali baik. Kami terus berupaya supaya dari hulu hingga hilir seimbang,” katanya.
Ia belum menyebutkan angka pasti berapa harga HET beras terbaru. Tetapi kata dia, angka HET beras relaksasi Rp 14.900 yang berlaku saat ini akan menjadi harga minimal.
”Harga minimal Rp 14.900 itu,” ujarnya.
Bapanas masih akan membutuhkan waktu untuk menetapkan HET beras yang baru bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya.
BACA JUGA:Jokowi Bilang Kenaikan Harga Beras di Indonesia Masih Rendah Dibanding Negara Lain
Yang pasti, penentuan HET beras akan mempertimbangkan kondisi dan situasi petani sekaligus konsumen.
Pertimbangan utama adalah petani dengan melihat cost production dan variable cost. ”Baru kita lihat kondisi konsumen atau hilirnya,” terang dia.
Arief mengatakan, hingga saat ini tercatat sudah ada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima bantuan 10 kg beras setiap bulan.
BACA JUGA:Penjualan Sapi Mulai Meningkat Jelang Idul Adha
Bila dikalikan dengan setidaknya tiga anggota keluarga, berarti ada sekitar 66 juta warga yang terbantu.
”Masyarakat bawah sudah terbantu,” sambungnya. Lalu, ada program beras murah. Program itu bisa membantu masyarakat kalangan menengah.