Ingatlah bahwa Anda adalah orang yang dipercaya anak untuk menangis dan bernafaslah dengan tenang. Akui saja semua perasaan itu dan tawarkan pengertian tentang rasa sakitnya. Hal ini akan menciptakan rasa aman sehingga anak dapat melewati emosi tersebut dan kembali ke dalam hubungan, setelah itu, ia akan merasa lebih santai, kooperatif, dan lebih dekat dengan Anda.
Ya, sebagian besar anak memulai dengan marah, jadi Anda harus tetap tenang dan sabar dalam menghadapi kemarahan mereka jika Anda ingin perasaan yang lebih rentan muncul ke permukaan.
Hal ini bisa sangat, sangat sulit. Mengatur emosi kita sendiri dalam menghadapi kemarahan anak adalah salah satu bagian tersulit dalam mengasuh anak. Tetapi itu tidak berarti kita tidak bisa memberikan yang terbaik.
Dengarkan dan Berempati
Kebiasaan melihat sesuatu dari sudut pandang anak Anda akan memastikan bahwa Anda memperlakukan mereka dengan hormat dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Ini akan membantu Anda melihat alasan perilaku yang mungkin membuat Anda pusing. Ini akan membantu Anda mengatur emosi Anda sendiri sehingga ketika Anda merasa terdesak dan berada dalam situasi “melawan atau lari”, anak Anda tidak terlihat seperti musuh.
Pelan-Pelan dan Nikmati Momennya
Alih-alih memburu waktu anak agar Anda bisa menghabiskan beberapa menit bersama mereka sebelum tidur, gunakanlah setiap interaksi sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan. Pelan-pelan dan nikmati momen tersebut bersama anak Anda.
Biarkan ia mencium aroma stroberi sebelum Anda memasukkannya ke dalam smoothie, Saat Anda membantunya mencuci tangan, masukkan tangan Anda ke dalam air yang mengalir, dan rasakan aliran airnya.