BANDARLAMPUNG - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung terus mempersiapkan pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) tahun 1445 Hijriah/2024.
Rencananya, kloter pertama CJH Lampung tahun 1445 H/2024 mulai masuk asrama haji pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Lampung M. Ansori mengatakan tahapan pemberangkatan CJH Lampung saat ini masih dalam penyusunan pramanifes atau daftar nama CJH yang akan berangkat.
BACA JUGA:Viral Video Modus Kejahatan di Jalinbar, Ini Faktanya!
Menurut M. Ansori, setiap kabupaten/kota diminta untuk mengusulkan pra manifest masing-masing CJH yang akan berangkat tahun ini. "Sekarang kita lagi nyusun pra manifest untuk pengkloteran CJH. Setiap daerah harus mengusulkan pra manifest masing-masing jamaah," ujarnya.
Setelah pengusulan pra manifest, sambung M. Ansori, pihaknya akan mengusulkan dokumen visa para CJH Lampung. "Untuk proses ini akan dilakukan sampai tanggal 29 April ini," ucapnya.
Terkait manasik haji, M. Ansori menyebut, masih ada beberapa kabupaten yang pelaksanaannya masih berjalan. Kemudian dilanjutkan di kecamatan.
BACA JUGA:Pringsewu Genjot Pajak Daerah, Terus Berinovasi
"Manasik dilakukan kabupaten/kota, berlanjut ke kecamatan. Di kabupaten/kota dua kali. Untuk di kecamatan 8 kali pertemuan," tuturnya.
Begitu juga terkait kloter pertama yang akan masuk asrama haji, disampaikan M. Ansori sama dengan kloter pertama nasional yaitu mulai 11 Mei 2024 mendatang.
"Kloter pertama Lampung sama dengan kloter pertama nasional, pas rapat kemarin mulai 11 Mei mendatang," ucapnya.
Dirinya mengaku untuk saat ini pihaknya masih menyusun kloter dan jadwal keberangkatan masing-masing kloter. CJH Lampung sendiri akan dibagi menjadi 19 kloter.
"Pastinya nanti, karena sekarang lagi kita susun. Untuk sementara kemungkinan Bandar Lampung (yang duluan berangkat, Red)," ungkapnya.
Dalam pengkloteran CJH ini, M. Ansori menyampaikan, pihaknya terlebih dahulu mengutamakan kabupaten/kota dengan kloter penuh. Seperti Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, hingga Kabupaten Lampung Utara yang memiliki jamaah lebih dari satu kloter.
"Kabupaten/kota itu lebih dari satu kloter jamaahnya. Nah itu nanti kita susun. Nanti kloter lain dari jamaah kurang dari satu kloter itu akan kita gabung," ungkapnya.