ISRAEL - Harga minyak mentah dunia melonjak setelah Israel menyerang Iran, Jumat (19/4). Tak hanya itu, ketegangan ini juga memicu kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah terganggu.
Melansir Reuters, minyak mentah Brent berjangka naik 1,40 atau 1,61 persen menjadi USD88,51 per barel. Kontrak West Texas Intermediate AS naik USD1,38 atau 1,68 persen menjadi USD83,48 per barel. Diketahui, Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran pada Jumat (19/4). Sebuah serangan balasan terbaru antara kedua negara yang mengancam menyeret wilayah tersebut ke dalam konflik. Analis OANDA di Singapura, Kelvin Wong, mengatakan, meningkatnya premi risiko geopolitik dapat berdampak pada meningkatnya risiko gangguan pasokan minyak setidaknya dalam jangka pendek. Bahkan eskalasi aksi balas dendam antara kedua belah pihak akan berlangsung lebih lama. Di sisi lain, serangan balik Iran menimbulkan risiko signifikan terhadap perluasan konflik ke konflik regional dan berpotensi membahayakan pasokan minyak. Sementara pada akhir pekan lalu, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai serangan balasan setelah Israel diduga melakukan penyerangan terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah. Sebagian besar serangan drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel dengan kerusakan dan korban jiwa yang minimal. Di sisi lain, investor telah memantau dengan cermat reaksi Israel terhadap serangan pesawat tak berawak Iran pada 13 April. Premi risiko geopolitik pada harga minyak telah melemah pada minggu ini karena adanya persepsi bahwa setiap pembalasan Israel terhadap serangan Iran akan dimoderasi oleh tekanan internasional. Sementara pada Jumat (19/4), rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran. Menurut kantor berita Fars Iran, ledakan terdengar di bandara di kota Isafahan. Isfahan adalah rumah bagi pangkalan udara utama militer Iran dan lokasi yang terkait dengan program nuklirnya. Tiga buah drone terdeteksi di daerah Isfahan, namun sistem pertahanan udara Iran yang telah diaktifkan berhasil mengoyak tiga drone Israel sehingga meledak di udara. Media lokal Iran memastikan fasilitas nuklir di pusat kota Isfahan sepenuhnya dalam keadaan aman setelah ledakan sempat terdengar di dekat wilayah tersebut. Serangan Israel ke Iran ini memang dilancarkan dalam sekala terbatas dan spesifik mau menghantam pangkalan udara militer Iran di dekat Isfahan. Kantor Perdana Menteri Israel menolak untuk mengonfirmasi kepada The Times of Israel pihaknya berada di balik ledakan di Isfahan. Tetapi, pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada media di negaranya bahwa Israel yang melakukan serangan ke Iran dalam kejadian tersebut. (jpc/c1)
Kategori :