Harga BBM Tak Bakal Naik Imbas Konflik Timur Tengah

Selasa 16 Apr 2024 - 17:55 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa harga minyak dapat mencapai 100 dolar AS per barel sebagai akibat dari eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel. 

Pernyataan ini disampaikan dalam webinar yang bertajuk “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang diadakan oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.

Menurut Tutuka, sebelum serangan Iran terhadap Israel, harga minyak sudah mengalami kenaikan sekitar 5 dolar AS per barel setiap bulannya, seperti yang terlihat dari data ICP (Indonesian Crude Oil Price) per 12 April 2024 yang mencapai 89,51 dolar AS per barel.

Saat ini, Tutuka menyatakan bahwa pemerintah masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran, yang akan mempengaruhi apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau mengalami peningkatan tajam untuk sementara waktu sebelum kembali turun.

Tutuka juga menegaskan bahwa harga BBM di Indonesia tidak akan berubah hingga Juni meskipun terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel.

Sementara itu, kondisi global tengah diwarnai ketegangan akibat konflik antara Iran dan Israel, yang dimulai dengan serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Serangan balasan dari Iran ke Israel pada Sabtu malam (13/4) kemudian memperburuk situasi, meskipun Israel menyatakan berhasil menggagalkannya dengan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel tanpa menimbulkan kerusakan serius.

Indonesia telah menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi di Timur Tengah dan menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan serta terus berupaya menciptakan perdamaian di kawasan tersebut. (jpc/c1/abd)

 

Kategori :