Pembakaran Kantor BB-TNBBS Masih Diselidiki

Rabu 13 Mar 2024 - 17:18 WIB
Reporter : Abdul Karim
Editor : Abdul Karim

"Lakukan upaya cepat dan akurat dalam misi penanganan ini supaya tidak timbul korban baru karena sampai saat ini sudah ada 4 korban. Dua orang meninggal dunia, satu orang selamat dan satu lagi luka serius. Dan, pihak Polres Lampung Barat akan membantu pengamanan tim dalam misi ini," pungkasnya. 

Sebelumnya, aksi pembakaran kantor TNBBS Resort Suoh, Lambar, oleh massa dari dua kecamatan di Lambar pada Senin (11/3) sore lalu diduga karena massa geram dengan teror harimau sumatera yang tak kunjung bisa diatasi pihak TNBBS.

Informasi berhasil dihimpun, setelah menerkam dua warga hingga tewas dan satu lainnya berhasil selamat, kini harimau tersebut menerkam manusia kembali terjadi. Kali ini korban berhasil lolos dari harimau, tetapi harus ke puskesmas.

Korban atas nama Samanan, warga Pemangku Cibitong, Pekon Sukamarga, Suoh. Kejadian nahas tersebut bermula saat korban bersama kakaknya sedang berada di kebun menggarap kebun kopinya.

Tiba-tiba korban dan temannya diserang harimau, tetapi mereka bisa selamat dan sempat melawan. Hanya kepala bagian belakang dan tangannya terluka karena cakaran.

Atas teror harimau tersebut, ribuan massa dari Kecamatan BNS dan Suoh, Lambar, pada Senin (11/3) sore menggelar unjuk rasa di depan kantor TNBBS Resort Suoh. Mereka lalu melakukan pembakaran kantor TNBBS Resort Suoh. 

Aparat yang datang pun tidak bisa berbuat banyak, mengingat massa yang terus berdatangan dari berbagai penjuru mengepung kantor TNBBS Resort Suoh tersebut. Camat BNS Mandala Harto yang saat dikonfirmasi mengaku berada di lokasi tempat massa berkumpul juga mebenarkan bahwa kantor TNBBS Resort Suoh dibakar massa.

"Iya, sudah berada di lokasi. Kami tidak bisa berbuat banyak. Ini massa yang berkumpul semakin ramai, saat ini sudah ribuan dan sudah tidak bisa dicegah. Kantor Resort dibakar massa," ungkapnya.

Sedangkan hingga berita ini terbit, pihak kepolisian maupuan TNBBS belum ada yang bisa dikonfirmasi. 

Diketahui, Tim Penanganan Interaksi Negatif Satwa Liar dengan Manusia di Kecamatan BNS dan Suoh sendiri sudah melakukan upaya berupa pemasangan kandang jebak untuk mengevakuasi harimau belum juga berhasil. Namun justru malah kembali terjadi harimau menerkam manusia hingga korbannya harus dilarikan ke puskesmas. 

Sarwani, salah satu anggota legislatif Dapil Suoh dan BNS, pun mengatakan jika cara tersebut sudah tidak efektif lagi. Menurutnya agar tim untuk melakukan langkah lain. Seperti dengan melakukan perburuan terhadap harimau tesrebut untuk kemudian dilakukan penembakan dengan bius.

"Setelah dibius maka harimau tersebut bisa dievakuasi dan dipindahkan. Kami yakin ini akan berhasil. Terlebih tim saat ini solid dan tahu titik lokasi dan jejak harimau sehingga perburuan bisa lebih mudah," ujarnya.

Menurutnya jangan sampai ada korban jiwa lagi ke depannya. ”Beruntung kejadian terakhir korban masih bisa selamat. Sehingga, kami menekankan kepada tim untuk lebib serius dalam penangan konflik harimau dan manusia ini, jangan seolah-olah nyawa manusia tidak berarti," tegasnya.

Terpisah, berdasarkan permintaan dari pihak keluarga, pencarian korban atas Diana Ledia (40) atas akrab dipanggil Leni yang dilaporkan hilang saat berkebun sejak Selasa (05/03) dihentikan pada Minggu (10/03.) 

Sebelumnya, Sabtu (9/3) pagi, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan pencarian dengan membagi menjadi 3 SRU sesuai dengan Metode Close Grid Tipe 3 dengan tetap memperhatikn area yang diduga jalur binatang buas. Area pencarian seluas 116 km persegi di sekitar lokasi kejadian. Namun setelah melaksanakan operasi SAR hingga pukul 16.00 WIB, Leni (40) yang hilang di Hutan Desa Tulung Balak Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Lampung Utara (Lmapura) tidak juga membuahkan hasil. 

Kemudian, tim SAR Gabungan melakukan evaluasi serta koordinasi antara unsur SAR yang terlibat, pihak keluarga, dan aparat desa serta masyarakat setempat pada sore hari. Hasil evaluasi tersebut bahwa pihak keluarga memutuskan untuk menghentikan pencarian pada hari Minggu (10/03). Keputusan itu berdasarkan kesepakatan keluarga dengan alasan pihak menilai tidak mampu melanjutkannya karena kelelahan sudah melaksanakan pencarian dari hari Selasa (05/03).

Kategori :