BANDARLAMPUNG - Seluruh bandara Angkasa Pura II memiliki potensi pengembangan rute penerbangan, seperti halnya Bandara Radin Inten II.
GM Bandara Radin Inten II Untung Basuki mengatakan Lampung memiliki daya tarik wisata. Itu dapat dilihat dari data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disperektaf) Lampung, sektor pariwisata di Lampung menempati urutan ketiga tertinggi pergerakan wisatawan nusantara di Sumatera.
Di mana pada periode Januari hingga September 2023, ada pergerakan sebesar 10,26 juta wisatawan. Kata Untung, Bandara Radin Inten II berkomitmen terus mendukung pertumbuhan pariwisata di Lampung.
BACA JUGA:Minat Jadi Guru PJOK Silakan Melamar ke SMP Islam Darul Hidayah!
"Kami telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan maskapai untuk reaktivasi rute lama yang pernah beroperasi sebelum pandemi maupun pembukaan rute baru dari dan ke Bandara Radin Inten II Lampung," ujar Untung Basuki dalam siaran persnya.
Sebelumnya, menurut Untung Basuki pihaknya telah membuka rute baru ke Denpasar oleh Air Asia dan ke Yogyakarta oleh Lion Air pada Januari 2024. "Dalam waktu dekat akan ada satu maskapai baru yang beroperasi di Bandara Radin Inten II," ungkapnya.
Lanjut Untung Basuki, Bandara Radin Inten II didukung fasilitas landas pacu dengan ukuran 2.770 x 45 meter. Ukuran landasan pacu Bandara Radin Inten II ini dapat mendukung operasional pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 dan Airbus 320 serta Apron yang dapat menampung hingga 12 Parking Stand pesawat.
BACA JUGA:Ustad Maulana Isi Tausiyah Tarhib Ramadan Yayasan Al Kautsar, Ini yang Disampaikan!
Diketahui, PT Angkasa Pura (AP) II, menggelar pertemuan dengan stakeholder penerbangan di Lampung pada 27 sampai 28 Maret 2024. Pertemuan bertajuk Allocations Slot Meeting yang digelar oleh Unit Commercial Service Division AP II ini dihadiri maskapai nasional.
Kemudian dihadiri Indonesia Airport Slot Management (IASM), Disparekraf Provinsi Lampung, HIPMI Lampung dan Bank Indonesia Provinsi Lampung. VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro mengatakan pertemuan ini sebagai upaya meningkatkan konektivitas penerbangan khususnya di bandara AP II.
“Kolaborasi stakeholder ekosistem penerbangan sangat penting, dan sejalan dengan itu setiap awal tahun AP II menggelar pertemuan dengan para stakeholder untuk terus mempererat kolaborasi,” ujar Cin Asmoro.
Cin Asmoro menuturkan, dalam pertemuan, antara AP II, maskapai, dan para stakeholder memiliki pandangan yang sama dalam memperkuat konektivitas udara untuk mendukung pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.
Maskapai yang hadir di pertemuan tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, Pelita Air dan AirAsia Indonesia. Adapun AP II memastikan ketersediaan slot time (ketersedian waktu untuk keberangkatan dan kedatangan penerbangan di bandara) yang dibutuhkan maskapai untuk mengoperasikan penerbangan.
“Slot plan pada 2024 di 20 Bandara AP II secara kumulatif mencapai 294.472 slot untuk sepanjang tahun. AP II bersama maskapai akan terus membahas mengenai optimalisasi slot time penerbangan ini,” ujar Cin Asmoro.