Ada Juga Bazar Makanan Internasional
BANDARLAMPUNG - Pesta Sekura dan Bazar Makanan Internasional memeriahkan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMA Al Kautsar, Kamis (7/3). Gelar Karya P5 SMA Al Kautsar tahun ini dilaksanakan kelas X dan XI yang telah menggunakan Kurikulum Merdeka.
Karya P5 kelas X mengeksplorasi kewirausahaan dengan tema Ketan Manis (Kerajinan Tangan dan Makanan Internasional): Kupas Bakat Wirausaha Remaja. Siswa kelas X berkreasi membuat produk makanan yang memadukan menu nusantara dengan internasional dan membuat kerajinan tangan. Mereka juga belajar mempromosikan produk melalui iklan dan menjual produk di bazar yang telah disediakan di depan sekolah.
Sedangkan karya P5 kelas XI menggali nilai-nilai kearifan lokal dengan tema Dari Tradisi Menuju Lestari. Siswa kelas XI memperdalam pengetahuan tentang kebudayaan Lampung sekaligus mempraktikkannya melalui Festival Sekura dan Pawai Kebudayaan.
BACA JUGA:Bagian dari Merdeka Belajar, Rapor Pendidikan untuk PAUD Di-launching
Kepala SMA Al Kautsar Eko Anzair mengatakan, kegiatan P5 telah dilaksanakan selama sepuluh hari. ’’Seluruh siswa belajar mengenali, merencanakan, mempersiapkan, dan menampilkan hasil karya mereka. Hari ini adalah tahapan gelar karya yang selama sepuluh hari kemarin disiapkan oleh siswa. Mari kita beri apresiasi sebesar-besarnya pada kerja keras seluruh siswa SMA Al Kautsar yang kita banggakan!” katanya.
Menurut Eko Anzair, kegiatan P5 ini bertujuan menanamkan karakter pelajar Pancasila, termasuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri, serta mengenal dan mencintai budaya lokal. ’’Kami percaya, melalui pengalaman praktik berwirausaha dan mengenal kebudayaan lokal, siswa akan tumbuh tidak hanya sebagai pelajar yang berprestasi. Namun, juga sebagai individu yang berkolaborasi, memiliki mental yang kuat, dan kedisiplinan,” tuturnya.
Secara resmi, Gelar Karya P5 dibuka Ketua Yayasan Al Kautsar Wagiso. Wagiso mengatakan, ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Al Kautsar.
BACA JUGA:Ini Edaran Kemenag Terkait Pembelajaran Siswa Selama Ramadan 1445 H!
Wagiso menilai, Kurikulum Merdeka bagus dalam membentuk karakter peserta didik. ’’Sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka dalam membangun enam karakter Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif. Siswa tidak hanya diberi pengetahuan dan teori, tapi diberi pengalaman melalui praktik-praktik kegiatan. Mudah-mudahan dengan pelaksanaan yang efektif, tujuan Kurikulum Merdeka ini dapat dicapai,” ujarnya.
Wagiso juga merespons wacana tentang penerapan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan secara nasional bahwa pada 2026 semua sekolah harus menggunakan Kurikulum Merdeka. ’’Kita harus punya strategi karena tujuan utama kita pertama adalah karakter dan kedua bagaimana siswa-siswa kita bisa tembus ke perguruan tinggi negeri,” ungkapnya.
Gelar Karya P5 dimeriahkan dengan pertunjukan tentang empat kepaksian Lampung, yaitu Kepaksian Pernong, Kepaksian Buay Bejalan Diway, Kepaksian Buay Nyerupa, dan Kepaksian Buay Belunguh. Seni pertunjukan diselingi oleh tarian Sekura Betik dan Sekura Kamak. Simbol kebaikan dalam melawan kejahatan. Ketua yayasan bersama para pengurus dan dewan guru juga meninjau stan-stan makanan maupun kerajinan yang ditampilkan oleh para siswa. (rls/c1/ful)