Sehingga, pelanggan bisa menjemput sang wanita ke tempat tersebut kapan pun waktunya sesuai kesepakatan. ’’Aku sih sekitar Rp750 ribu Bang kalo mau dibawa. Terus bayar juga ke Mami, boleh Rp200 ribu,” ungkap Bunga.
Namun dijelaskannya bahwa mereka tak sembarang memenuhi permintaan pelanggan untuk pergi keluar. Biasanya hanya kepada pelanggan yang memang kerap datang dan sudah kenal. Atau, pengunjung yang mereka anggap tidak akan mengancam keselamatan mereka.
Dari penelusuran tim Radar Lampung, tempat serupa tak hanya ada di daerah Pemandangan, tetapi juga ekspansi ke tempat lain. Itu terpantau ada beberapa di sepanjang Jl. Soekarno-Hatta mulai wilayah Panjang hingga Wayhalim, Bandarlampung.
Tempat-tempat itu terlihat sangat meriah dengan lampu kerlap-kerlip serta suara musik yang terdengar hingga ke jalan. Ditambah beberapa wanita cantik dengan pakaian seksi di depannya yang akan menarik perhatian lelaki yang melintasi jalan tersebut.
Modusnya, tempat-tempat tersebut dipasangi spanduk besar bertuliskan pijat tradisional yang terpampang tepat di depan ruko. Harga yang mereka tawarkan untuk pijat berkisar Rp120 hingga Rp150 ribu untuk sekali pijat.
Jika pelanggan ingin pelayanan lebih, maka mereka akan dimintai biaya Rp500 ribu untuk pelayanan full service. Sama halnya dengan Pemandangan, wanita di tempat-tempat itu memiliki usia berbeda-beda. (mel/rif/c1/rim)