BANDAR LAMPUNG – Setiap tahun, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan perayaan yang paling penting dalam budaya mereka: Tahun Baru Imlek. Dikenal sebagai "Gong Xi Fa Cai" dalam bahasa Mandarin, perayaan ini diisi dengan tradisi kuno, kepercayaan, dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru.
Tahun Baru Imlek telah dirayakan selama ribuan tahun dan memiliki akar yang dalam dalam tradisi Tionghoa.
Merayakan pergantian tahun dalam kalender lunar, perayaan ini berpusat pada legenda kuno yang melibatkan binatang zodiak Tionghoa dan dewa-dewa. Legenda paling terkenal adalah cerita tentang balapan binatang zodiak yang menentukan urutan kalender.
Biasanya, berbagai tradisi dan perayaaan dilakukan mulai dari pembersihan rumah, dekorasi merah, uang ampau, lion dance hingga makanan khas dan kue.
Kue, dipercaya memiliki makna dan harapan tertentu, seperti kemakmuran, keberuntungan, kesejahteraan, dan umur panjang.
Dirangkum beberapa sumber, ada sembilan kue spesial Imlek beserta makna dibaliknya, antara lain.
Tangyuan
Tangyuan merupakan kue spesial Imlek berbentuk bola bola ketan dengan berbagai isian, seperti kacang merah, wijen, dan pasta kacang hijau.
Umumnya, Tangyuan memang kerap dihidangkan saat festival Lastern atau Yuanxiao Festival (akhir dua pekan imlek).
Namun, Tangyuan sering tersedia selama perayaan Imlek.
Tangyuan kue spesial Imlek ini mengandung makna melambangkan kesatuan dan kebahagian dalam keluarga.
2. Kue Emas (Jin Gao)
Kue Emas atau Jin Gao ini merupakan kue spesial Imlek yang terbuat ketan yang biasanya memiliki bentuk unik dan disajikan untuk membawa keberuntungan dan kekayaan.