“Untuk di seluruh Provinsi Lampung ini ada penurunan kuota sekitar 137 ton untuk total semua jenis pupuk bersubsidi. Karena itu, kita khawatir hasil produksi petani menurun yang disebabkan pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan karena disebagkan adanya pengurangan kuota pupuk subsidi tersebut,” katanya.
Politisi PDIP ini juga mengatakan pihaknya sebagai wakil rakyat di DPRD Pesbar berharap agar cara penebusan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pesbar ini dapat lebih di permudah kembali. Karena selama ini sistemnya jelas cukup menyulitkan petani, yakni dengan wajib datang ke kios dan membawa KTP-el sebagai anggota kelompok tani, dan lainnya sehingga cukup menyulitkan petani.
“Perlu diketahui bahwa kuota pupuk subsidi Provinsi Lampung tahun 2023 sebesar 537.145 ton, sedangkan tahun 2024 hanya 400.000 ton. Begitu juga dengan kuota pupuk bersubsidi di Pesbar juga mengalami pengurangan,” jelasnya.
Kabid Prasarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar Ade Kurniawan mendampingi Kepala Dinas Unzir pun mengatakan bahwa kuota pupuk bersubsidi untuk tahun 2024 di Kabupaten Pesbar ini memang mengalami pengurangan cukup signifikan dibanding dengan tahun 2023 lalu. Untuk di tahun 2024, kuota pupuk bersubsidi jenis Urea tersebut sebanyak 2.806 ton, menurun dari tahun 2023 lalu yakni dengan alokasi sebanyak 5.732 ton.
“Untuk pupuk jenis NPK di tahun 2024 ini kuotanya 4.452 ton, sementara tahun 2023 lalu 5.310 ton. Begitu juga dengan kuota pupuk NPK Formula Khusus di tahun 2024 ini dengan alokasi hanya satu ton, sedangkan di tahun 2023 itu 160 ton,” pungkasnya. (pip/yan/rnn/c1/rim)