Dari Mimpi SMA ke Panggung Asia, Kisah Pesilat Lampung Perkuat Timnas di SEA Games

Sadan Ahmed Sidik Lisanaka. --

BANDARLAMPUNG—Di balik kerasnya dunia olahraga, terselip kisah seorang anak muda Lampung yang menggenggam mimpinya erat sejak bangku SMA.

Kini, di usia 23 tahun, Sadan Ahmed Sidik Lisanaka berdiri membawa nama Indonesia, siap bertarung di panggung SEA Games Thailand 2025.

Pada masa-masa sekolah dulu, Sadan hanya berani bermimpi. Ia sering menonton atlet idolanya di YouTube, membayangkan suatu hari ia juga bisa mengenakan seragam merah-putih.

“Dulu saya hanya bisa bermimpi, apakah bisa saya masuk tim Indonesia, membawa lambang Garuda di dada,” kenangnya.

Mimpi itu terus ia pelihara selama delapan tahun, tidak pernah padam meski jalannya tidak mudah.

Perjalanan menuju Pelatnas adalah rangkaian panjang yang menguji ketahanan hati dan tubuhnya.

Sadan harus membuktikan dirinya di berbagai kompetisi nasional, bersaing dengan pesilat terbaik dari seluruh Indonesia.

Sedikit demi sedikit, hasil mulai berpihak padanya.

Ia menjadi salah satu pesilat yang mendominasi arena nasional, hingga akhirnya meraih emas di PON Aceh–Sumut 2024.

Kemenangan itu memberinya keyakinan baru mimpinya tidak lagi sekadar angan.

Namun puncak penentu kariernya datang ketika ia tampil gemilang di Seleksi Nasional 2025.

Emas yang diraihnya bukan hanya prestasi pribadi, melainkan tiket resmi menuju Timnas Utama Pencak Silat Indonesia.

Ia menyingkirkan para pesaing yang tak kalah hebat, membuktikan dirinya layak berdiri di barisan terdepan negara.

Akan tetapi, jalan Sadan jauh dari kata mulus. Di balik kemenangan, ia menyimpan cerita tentang rasa sakit yang pernah membuatnya hampir menyerah.

Tag
Share