BANDARLAMPUNG - Tim SAR gabungan yang terdiri atas Tim Rescue Basarnas Lampung, BPBD Bandarlampung, Damkar Bandarlampung, Koramil Labuhanratu, Polsek Kedaton, PMI Bandarlampung, Forum Relawan Rescue Lampung, Limas Rajabasa, IEA, Senkom Mitra Polri, Ponpes Annas bin Malik, Relawan Rumah Zakat Bandarlampung, dan masyarakat setempat akhirnya menghentikan operasi pencarian terhadap M. Nadif Arthanabil (2), Minggu (14/1).
Pada hari ketujuh, tim SAR gabungan melaksanakan brifing dan membagi tim menjadi 2 SRU sesuai Ren Ops. SRU 1 gabungan mulai pergerakan menuju Bendungan Pal Putih dan melakukan pencarian menggunakan 2 perahu kayak. Kemudian SRU 2 dan pihak keluarga melakukan pencarian di aliran air Jl. Militer hingga aliran air Kelurahan Hajimena.
BACA JUGA:Polwan di Pusat Keramaian, Ngapain Ya?
Pada Pukul 13.00 WIB, SRU 1 melakukan penyisiran kembali di aliran PTPN 7 dengan hasil nihil. Selanjutnya seluruh SRU kembali ke posko melaksanakan evaluasi dan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.
Kemudian berdasarkan hasil dari koordinasi antara Tim SAR Gabungan bersama dengan keluarga korban dan unsur terkait bahwa pencarian yang telah dilakukan sudah diupayakan dengan semaksimal mungkin selama 7 hari. Meski demikian, belum membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Juga tidak ditemukan tanda-tanda penemuan korban. Pencarian di nilai sudah tidak lagi berjalan dengan efektif.
Dengan pertimbangan bahwa operasi telah dilaksanakan selama 7 hari dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban, Operasi SAR diusulkan untuk ditutup. Dilanjutkan dengan pemantauan. Apabila di kemudian hari terdapat laporan atau informasi tentang korban, Operasi SAR siap dibuka kembali.
BACA JUGA:KPU Pesawaran Tunggu Surat Resmi dari KPU RI terkait Jadwal Pilkada
Kasi Operasi Didit Permana mewakili Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah selaku SAR Mission Commander menyatakan perihal penutupan Operasi SAR ini. (rls/ful)