One of the Standards of Beauty

Jumat 12 Jan 2024 - 19:10 WIB
Reporter : Rizky Panchanov
Editor : Widisandika Budiman

Tiba-tiba Licy pergi mengambil wadah minumnya dan menumpahkan isi minumnya ke rok Gitta.

"Licyyyy!"  seru Asteria dengan kesal.

"Ah... Biarkan saja. Makasih, ya" sahut Gitta.

Licy pergi keluar kelas tidak peduli.

Aku bertekad untuk mengubah sudut pandang teman-temanku kepada orang-orang berkulit gelap. Berkulit gelap bukan berarti bisa menentukan kepribadian orang tersebut.

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, kami buru-buru mengikuti Alvin, ketua kelas sekaligus ketua kelompok kami.

Petualangan pun dimulai. Kami harus berpencar mencari barang-barang yang diperlukan untuk membuat peta negara. Kami memasuki pasar yang ramai dengan teriakan-teriakan pedagang yang mempromosikan produknya. Banyak pembeli yang berlalu-lalang bak kendaraan yang tidak ada hentinya. Kami langsung masuk ke dalam pasar. Alangkah mengejutkannya. Kami langsung menemukan toko alat tulis yang benar-benar komplet.

Kami pun berhasil membeli semua perlengkapan yang dibutuhkan. "Ayo, kerjakan dengan cepat di rumahku saja," ajak Licy. Kami pun langsung meluncur.

Setibanya di depan rumah Licy, ia berkata, "Semprotkan parfum kepadanya dan perhatikan gerak-geriknya di rumahku!" tunjuk Licy kepadaku.

Mengapa rasanya sesakit ini, batinku. Lalu, Licy memasuki rumahnya dan mempersilakan kami untuk masuk. Kami pun masuk satu per satu dan duduk di kursi sofanya dengan nyaman. "Ahh.... Akhirnya aku bisa bernapas dengan nyaman," gumam Asteria. 

Tak lama berselang, Licy berkumpul dengan kami.

"Ayo, kita kerjakan sekarang saja. Jika tidak, kita akan pulang larut malam," ajak Alvin.  “Sudah 20 menit berlalu tapi kita tidak ada yang bergerak. Bagaimana kita bagi tugas saja? Saya akan membelah kayu untuk membuat bingkai kertasnya, lalu Gitta dan Licy menggambar peta. Asteria dan Bayu akan mewarnainya, selanjutnya Vano menulis penjelasan tentang negara tersebut," sambungnya. 

"Mama, aku akan menggambar peta suatu negara tapi aku tidak tahu akan menggambar negara apa. Aku ingin negara yang jarang digambar seseorang," kata Licy kepada ibunya yang ternyata sudah memperhatikan kegiatan mereka sedari tadi.

Sekarang seluruh atensi teralihkan kepada ibunda Licy.

"Kalo seperti itu, kita bisa menggambar negara Ghana, salah satu negara di Afrika Barat."

"Kenapa kita harus menggambar negara tersebut? Bukankah penduduk di sana berkulit hitam? Seperti dia," tanya Licy sembari menunjuk Gitta.

Kategori :

Terkait

Jumat 09 Aug 2024 - 21:35 WIB

Untaian Asa

Jumat 02 Aug 2024 - 21:40 WIB

One of the Standards of Beauty

Jumat 26 Jul 2024 - 22:34 WIB

Beda yang Sama

Jumat 19 Jul 2024 - 22:15 WIB

Irreplaceable

Jumat 12 Jul 2024 - 22:20 WIB

Manusia Pilihan